Riauaktual.com - TIDAK bisa dipungkiri jika masih banyak masyarakat yang memercayai mitos. Di kehidupan sehari-hari, dapat ditemui berbagai mitos termasuk dalam hal perawatan kecantikan. Padahal mitos-mitos tersebut belum terbukti kebenarannya.
Melansir berbagai sumber, berikut sederet mitos yang berkembang mengenai perawatan kecantikan:
Keseringan ratus membuat rahim kering
Ratus adalah perawatan tradisional pada Miss V yang bertujuan membersihkan dan membuatnya wangi. Ratus dilakukan dengan cara menguapi Miss V hasil dari pembakaran berbagai rempah alami. Banyak orang yang percaya jika terlalu sering melakukan ratus bisa membuat rahim kering karena uapnya sampai ke sana. Padahal uap tidak mungkin mencapai hingga ke rahim karena hanya menjangkau Miss V.
Ratus memang bisa membuat kering, tapi bukan pada rahim melainkan pada Miss V. Miss V yang kering tentu bisa membawa dampak buruk seperti kulit melepuh dan mematikan bakteri baik. Kondisi itu tentunya dapat memicu pertumbuhan bakteri jahat dan jamur berlebih.
- Baca Juga Ternyata Kata
Mencukur rambut di kulit membuatnya semakin tebal
Perawatan kecantikan ini cukup sering dilakukan oleh perempuan yang memiliki banyak bulu. Mereka melakukannya agar kulit tampak halus dan mulus. Sayangnya, banyak orang yang percaya jika mencukur rambut di kulit dapat membuatnya semakin tebal karena bertambah banyak. Mitos tersebut tidaklah benar. Faktanya jumlah rambut yang tumbuh tetap namun menjadi lebih kasar sehingga membuatnya terlihat tebal.
Menggunakan masker setiap hari bisa membuat wajah lebih cerah
Masker memang bisa membantu mencerahkan kulit karena mengandung ramuan. Akan tetapi, bukan berarti harus digunakan setiap hari. Masker paling banyak digunakan dua kali dalam seminggu. Sebab bila terlalu banyak malah dapat membuat kulit teriritasi.
Semakin mahal produk perawatan kulit semakin berkhasiat
Hal ini belum terbukti kebenarannya. Belum tentu produk yang mahal bisa efektif melindungi kulit dan membuatnya tampak lebih cerah serta mencegah penuaan. Kebanyakan produk perawatan menggunakan bahan-bahan yang hampir sama sehingga khasiatnya tidak jauh berbeda. Salah satu hal yang membuat harganya berbeda-beda adalah kemasan yang digunakan untuk produk tersebut. Semakin bagus kemasan, tentu menjadi semakin mahal.
Sumber : okezone.com
