Sebut Dirinya PKI, Pria Ini Nyaris Babak Belur Dipukuli Warga

Sebut Dirinya PKI, Pria Ini Nyaris Babak Belur Dipukuli Warga
Pria yang mengaku PKI.

Riauaktual.com - Seorang pria paruh baya di Kampung Gembong, Desa Sindang Sono, Sindang Jaya, Tangerang, nyaris babak belur dipukuli warga setelah menyebut dirinya PKI.

Aksi gelap mata warga itu terjadi semalam sekitar pukul 19.00 WIB. Hingga kini belum diketahui motif pria itu menyebut dirinya PKI sehingga dipukuli warga.

Aldo, warga sekitar mengatakan, peristiwa ini bermula saat pria yang diketahui bernama Sane, warga Cikande, ini datang ke Pondok Pesantren Alfalah berdua temannya.

"Saat ditanya warga, dia mengaku sebagai anggota PKI. Warga pun lantas memukulinya hingga mengalami luka-luka," ujar Aldo kepada wartawan, Sabtu (3/3/2018).

Aldo menyebutkan, pria itu datang dari arah Gembong menuju Badak Anom. Saat melintas di Pondok Pesantren Alfalah, pria tersebut ditanyai oleh seorang warga.

"Namun secara spontan dia menjawab PKI, warga pun langsung emosi dan memukulinya," jelasnya.

Aparat kepolisian yang mengetahui kejadian ini langsung datang ke lokasi dan mengamankan Sane ke Polsek Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.

Menurut Aldo, warga pantas cepat marah dengan pengakuan Sane, karena sebelumnya sempat beredar kabar bahwa sejumlah pondok pesantren diberi tanda simbol PKI menggunakan spidol.

Diduga alami gangguan jiwa

Saat ditemui di Polsek Pasar Kemis, Tangerang, pria bernama Sane tampak ngelantur. Omongannya tidak pernah nyambung dan selalu berbeda.

"Dia memang seperti orang yang mengalami gejala gangguan kejiwaan. Dari tampilan dan gayanya, memang orang ini gila," kata Ida, warga sekitar yang menemui Sane, Sabtu (3/3/2018).

Bahkan, saat ditanya lebih jauh tentang apa itu PKI, pria berpenampilan kusam itu tidak mengerti dan hanya menjawab PKI, dan bicara tidak jelas.

Sebenarnya, kejadian semacam ini bukan kali pertama. Sebelumnya, pada Sabtu 11 Februari 2018, sekitar pukul 23.00 WIB, seorang pria juga dihakimi warga Kampung Cikole, Kelurahan Sukaratu, Kecamatan Majasari.

Pria yang mengaku bernama Wahyu itu juga mengalami gangguan kejiwaan. Dia berasal dari Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya, Jalan Bina Marga, Jakarta. Senasib dengan Sane, pria dengan gangguan jiwa ini juga dianiaya warga setelah mengaku PKI. 

Sementara itu, pihak kepolisian pun meminta warga tidak mudah terprovokasi. "Kami berharap agar masyarakat tidak mudah terprovokasi, karena yang dianiaya orang gangguan jiwa," kata Kabid Humas Polda Banten AKBP Zaenudin. (Wan)

 

Sumber: Sindonews.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index