Puluhan Karyawan Bus TMP Demo di DPRD Pekanbaru

Puluhan Karyawan Bus TMP Demo di DPRD Pekanbaru
Demo pekerja Bus TMP di DPRD Kota Pekanbaru. FOTO: Riki

PEKANBARU, RiauAktual.com - Puluhan pramudi dan karyawan karyawati Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) mendatangi gedung DPRD Kota Pekanbaru, Kamis (16/5/2013) pukul 9.30. Puluhan karyawan membawa kertas bekas kalender yang dicoret spidole bertuliskan "TMP Odong II' mana STNK, KIR, Izin Trayek. Asuransikan Bus TMP, Tangkap Korupsi Pajak, Bayar Jamsostek Kami Segera.

Puluhan pendemo ini kecewa karena anggota Dewan belum ada yang hadir di gedung karena sedang ada acara di hotel. Para karyawan Bus TMP yang telah melakukan aksi mogok sejak Senin lalu curhat kepada beberapa aparat kepolisian yang mengawal aksi ini.

"Bus itu tak ada STNK pak, tunjangan kami tak dibayar seperti Jamsostek, tangan kawan ini saja patah pakai biaya sendiri. Soal SOP juga, ban belakang bus itu tak ada standar. Ini bahaya Pak," kata Murdaliyasman mekanik Bus TMP yang didukung juga rekannya.

Jika anggota Dewan tidak menemui para pendemo, maka massa akan membuat laporan ke polisi atas kelengkapan mobil bus yang bisa mencelakai penumpang bus TMP tersebut.

"Kami ini sudah lama kerja di TMP, empat tahun kami bekerja tahu kalau pajak tak pernah distor. Di slip gaji itu Jamsostek, Askes, Pajak. Sudah kami klaim tunggakan lama Rp 135 Juta orang Jamsostek tak mau bayar. PPh kita juga kenak, cek ke Pajak ternyata tak ada dibayarkan. Banyak Gayus-gayus di Pekanbaru ini," paparnya lagi.

Massa juga menuntut kontrak diberlakukan 1 tahun. Karena dalam Swakelola Dishub kontraknya hanya di bawah enam bulan. "Tak ada yang menguntungkan karyawan, dalam kontrak itu kita dibunyikan sebagai PHL. Kita seperti tukang kebun dibuatnya," timpal anggota lainnya Jondra, salah seorang pramudi Bus TMP.

Meski gerimis, massa tetap menunggu kedatangan Dewan sambil curhat dengan beberapa kepolisian dan wartawan. Karyawan TMP juga mengaku empat kali lebaran THR hanya Rp500 ribu.

Laporan: Riki

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index