Polisi Kantongi Penyebab Kematian Mantan Wakapolda Sumut

Polisi Kantongi Penyebab Kematian Mantan Wakapolda Sumut
TKP penemuan mantan wakapolda Sumut. Foto: Ist/Kriminologi.id

Riauaktual.com - Kepolisian Daerah Jawa Timur mengklaim telah mengantongi penyebab kasus kematian mantan Wakapolda Sumatera Utara, Kombes (Pur) Agus Samad. Penyebab kematian pria berusia 71 tahun itu diketahui setelah polisi mendapat hasil pemeriksaan laboratorium forensik.

"Memang doktoral forensik sudah keluar. Sudah ada sebab kematian," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera dikutip dari Kriminologi, Rabu, 28 Februari 2018.

Namun Frans belum bersedia membeberkan penyebab kematian Agus Samad dengan alasan kepentingan penyidikan. "Hasil doktoral forensik tidak kami bagikan karena ini demi kepentingan penyidikan. Pada saatnya kami ungkapkan," alasan Frans.

Agus Samad ditemukan tewas di belakang rumahnya di Perum Bukit Dieng, Kelurahan Pisangcandi, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Sabtu, 24 Februari 2018. Saat jasad Agus ditemukan, di sekitarnya ditemukan silet dan obat serangga. Selain itu pada pergelangan tangannya ditemukan luka bekas sayatan.

Frans menegaskan, kepolisian berpegang pada rangkaian fakta untuk mengusut penyebab kematian Agus Samad.

"Kami tidak mau dengar dari orang lain, apa itu karena goncangan, hubungan yang kurang harmonis dan sebagainya. Kami pegang pada rangkaian fakta," kata Frans.

Awalnya, Agus diduga menjadi korban pembunuhan. Sebab pada kakinya diikat rafia yang terhubung ke pagar atas. Bercak darah yang mulai mengering terlihat di ruang makan, sekitar 10 meter ditemukannya korban.

Namun berdasarkan olah TKP, tidak ditemukan kerusakan di sekitar lokasi. Begitu juga seluruh pintu dalam kondisi terkunci, dan atap rumah yang biasa digunakan jalan keluar masuk pelaku masih terlihat utuh.

Selain tidak menemukan kerusakan, polisi juga mendapatkan seluruh ruangan dalam kondisi rapih alias tidak berantakan seperti bekas diacak-acak orang. Barang-barang berharga di rumah pun tak ada yang hilang.

Aktivitas Agus sebelum tewas juga tidak bisa dipantau. Meski telah memeriksa lebih dari lima CCTV di sekitar lokasi, namun hasilnya nihil. Salah satu CCTV yang terletak di belakang rumah Agus sempat memberikan petunjuk, namun hanya terlihat sepeda motor milik satpam dan sebuah pergerakan mobil.

Frans mengatakan CCTV di rumah Agus tidak bisa memberi petunjuk karena kualitasnya yang kurang bagus.

"Itu CCTV lama. Tidak tahan sampai sebulan. Hanya bisa simpan satu dua hari, tiba-tiba hilang," ujarnya.

 

Sumber : kriminologi.id

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index