City Gas sebagai Terobosan Pemko Pekanbaru Menuju Smart City

City Gas sebagai Terobosan Pemko Pekanbaru Menuju Smart City
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut bersama warga yang telah menggunakan Gas rumah tangga

PEKANBARU - Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg terus menjadi keluhan warga Pekanbaru. Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus berupaya agar kelangkaan gas tidak menjadi beban untuk masyarakat. Dan akhirnya, pada tahun 2016 lalu, secara resmi City Gas atau jaringan gas ke rumah tangga yang lebih ekonomis dan aman sudah bisa dinikmati oleh warga Pekanbaru.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindutrian (DPP) Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan
program ini adalah bentuk terobosan Pemko Pekanbaru menuju smartcity melalui smart energy dan smart ekonomi.

"Jauh sebelum adanya program pemerintah pusat, Pemko Pekanbaru sudah terlebih dahulu merancangnya. Karena memang di Pekanbaru sendiri tepatnya diwilayah Kecamatan Tenayan Raya ada potensi gas yang dapat dimanfaatkan untuk dialirkan ke rumah tangga," ungkapnya.

Foto Doni Dwi Putra.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut bersama Direktur bersama Heri Susanto

Kebetulan city gas ini juga momentumnya bersamaan dengan program pusat melalui Kementerian ESDM memprogramkan city gas di beberapa kota diseluruh Indonesia, yang salah satunya masuk Kota Pekanbaru.

Dijelaskan Ingot, total rumah tangga yang terhubung dengan jaringan gas para tahap pertama di Kecamatan Limapuluh ada 3.713 ke rumah warga yang terbagi kepada 11 sektor. "Pada tahap pertama instalasi jaringan gas rumah tangga sudah berjalan lancar di Kecamatan ini, tepatnya di empat kelurahan percontohan yakni Tanjung Rhu, Pesisir, Sekip dan Rintis," ujar Ingot.

Lanjutnya, Setelah berhasil di kecamatan ini, Pemko Pekanbaru juga merambah di kecamatan lain, pada tahap kedua tahun 2016, Pemko menargetkan 5000 rumah yang dialiri gas rumah tangga.

"Dan pada tahun 2018, ini Pemerintah Kota Pekanbaru kembali menargetkan memasang 10.000 sambungan gas kota untuk rumah tangga di wilayah itu. Rencananya, pada tahun ini disebar pada Kecamatan Senapelan, Sukajadi dan Marpoyan Damai," jelasnya.

Foto Doni Dwi Putra.

Plt Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi

Sayangnya usulan tersebut menurut Plt Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi belum dapat dilaksanakan karena ada perubahan kebijakan di tingkat pusat. Sebab pihak pusat ditahun ini memprioritaskan pemasangan sambungan gas rumah tangga untuk warga yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan.

"Informasi yang saya terima usulan  10.000 sambungan gas rumah tangga tahun ini dialihkan untuk nelayan. Masalahnya nelayan di Pekanbaru sangat terbatas jumlahnya. Perkiraan saya tidak sampai 100 orang," ungkap Ayat.

Ayat juga menegaskan tahun depan jatah 10.000 sambungan gas rumah tangga yang baru kembali akan diperjuangkan Pemko Pekanbaru."Saya sudah minta pihak terkait untuk mengajukan usulan supaya ada penambahan sambungan gas rumah tangga di Pekanbaru," harapnya.

Ayat juga berharap melalui city gas ini masyarakat bisa mengakses energi dengan lebih mudah, lebih murah, dan lebih cerdas.

Disamping itu, dengan kapasitas yang besar, citygas juga diharapkan akan mendorong tumbuh kembangnya Industri Rumah Tangga.

Foto Doni Dwi Putra.

warga yang telah menggunakan Gas rumah tangga Sudarmi

Salah seorang warga di Tanjung Rhu yang rumahnya sudah dipasang gas Sudarmi (36) mengaku senang dengan teralirinya rumahnya dengan Jargas.

"Senang. Karena katanya lebih hemat dan lebih murah," ujar wanita yang sehari-harinya menjual jamu ini.

Ia mengatakan dirinya membayar Rp36 ribu untuk pemasangan Jargas. "Katanya untuk biaya pasang jasa dan semua-semuanyalah. Jadi sekarang rumah saya sudah teraliri Jargas," pungkasnya. (ADV/Kominfo)

 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index