Seorang Ayah Selamatkan Nyawa Pembunuh Keluarganya 30 menit Sebelum Eksekusi Mati

Seorang Ayah Selamatkan Nyawa Pembunuh Keluarganya 30 menit Sebelum Eksekusi Mati
ilustrasi penjahat

Riauaktual.com - Seorang pria yang menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh ibu dan saudaranya terhindar dari maut setelah hukuman matinya dibatalkan 30 menit sebelum eksekusi. Pembatalan itu bisa terjadi karena campur tangan sang ayah.

Gubernur Texas, Greg Abbott mengampuni nyawa Thomas "Bart" Whitaker setelah ayahnya memohon agar anaknya tidak dieksekusi.

Whitaker dihukum penjara seumur hidup tanpa kemungkinan bebas bersyarat atas rencana untuk mewarisi kekayaan keluarganya yang cukup besar dengan pembunuhan terhadap kedua orangtuanya dan saudara laki-lakinya yang berusia 19 tahun pada 2003.

Teman sekamar Whitaker mencegat keluarga itu di rumah mereka di Houston saat kembali dari makan malam. Pelaku menembak mati ibu Whitaker, Tricia dan saudaranya Kevin. Ayah Whitaker, Kent juga tertembak tetapi berhasil selamat. Dia memaafkan puteranya dan berusaha agar sang anak dibebaskan dari hukuman mati.

Pengacara Whitaker, Keith Hampton mengatakan, keluarga narapidana itu berada di ruang tunggu penjara menunggu untuk dibawa ke ruang eksekusi untuk menyaksikan prosesnya. Namun, dia kemudian menerima telepon yang menyatakan bahwa eksekusi tidak akan dilaksanakan.

"Saya mengatakan bahwa hukumannya telah diringankan, dan ada banyak tangisan dan tepuk tangan di ujung telepon yang lain,"kata Hampton sebagaimana dikutip dari Independent, Sabtu (24/2/2018).

Keputusan yang dibuat Gubernur Abbott adalah kali ketiga seorang gubernur Texas membatalkan hukuman mati terhadap seorang narapidana atas dasar kemanusiaan. Abboott menjelaskan bahwa keputusan itu diambil karena permohonan yang tulus dari ayah Whitaker sekaligus keluarga dari korban.

"Ayah Whitaker menegaskan bahwa dia akan menjadi korban lagi jika negara bagian membunuh anggota keluarga langsungnya yang terakhir. Totalitas dari faktor-faktor ini menjamin pergantian hukuman mati Whitaker menjadi hukuman penjara tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat," kata Abbott.

Menanggapi keputusan ini, Whitaker menyatakan rasa terima kasihnya. Dalam pernyataan yang disampaikan kepada petugas penjara, dia mengatakan akan berusaha untuk menjalankan perannya di dalam penjara.

"Setiap hukuman yang mungkin saya terima atau yang akan saya terima adalah hukuman yang adil. Tetapi ayah saya tidak bersalah.Sistem bekerja untuknya hari ini, dan saya akan melakukan yang terbaik untuk menjalankan peran saya dalam sistem ini," ujarnya. (Wan)

 

Sumber: Okezone.com

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index