Diduga Karena Uang Rp5 Ribu, Pelajar ini Dianiaya Ibu Tirinya

Diduga Karena Uang Rp5 Ribu, Pelajar ini Dianiaya Ibu Tirinya
Korban penganiayaan, R, saat berada di rumah tantenya di Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru, Rabu (17/1). Foto IG

Riauaktual.com - Seorang anak di bawah umur berinisial R, diduga dianiaya ibu tirinya berinisial Di (30).

Bocah tujuh tahun ini, mendapat perlakuan tak senonoh tersebut diduga karena uang Rp5 ribu.

Kasus ini terungkap setelah korban mengadu kepada tantenya, Iryusni (30) pada Sabtu (13/1) lalu sekitar pukul 10.00 WIB.

Korban berjalan kaki lebih kurang tiga kilo dari rumah ibu tirinya di Jalan Paus ke rumah tantenya di Jalan Harapan Gang Perintis Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru.

Korban tiba dalam kondisi lemas dan kelelahan. Lalu, menceritakan perlakuan ibu tiri kepada tantenya.

Mendengar pengakuan itu, Iryusni terkejut dan sedih melihat kondisi korban. Sehingga, dia melaporkan ibu tiri korban ke Polresta Pekanbaru, Selasa (16/1) kemarin.

Awak media Riauaktual.com, berkunjung ke rumah Iryusni.  Di situ terlihat R bersama saudara-saudaranya, yang hendak pergi ke rumah neneknya.

Iryusni menceritakan, korban awalnya sempat takut menceritakan perlakuan ibu tirinya. Namun setelah melapor ke Polisi, barulah diceritakan apa yang dialami pelajar tersebut.

"Kakinya (R) dipukul pakai sapu. Leher dicakar-cakar. Masih ada bekasnya," kata Iryusni sambil melihatkan bekas luka lebam di tubuh korban.

Dia mengatakan, bekas luka tersebut sudah di visum saat membuat laporan ke Polresta Pekanbaru.

Iryusni mengatakan, R tinggal bersama ibu tirinya lebih kurang tiga tahun. Sedang ibu kandungnya sudah meninggal dunia sekitar empat tahun silam.

Sedang ayah kandung R, jarang sekali berada di rumah karena bekerja sebagai supir truk.

"Kalau ayahnya di rumah ibu tirinya sayang sama korban. Tapi kalau ayahnya pergi dipukul," tutur Iryusni.

Kata dia, korban dipukul hanya karena tidak mau menyerahkan uang Rp5 ribu yang diminta ibu tirinya. Sehingga pelaku marah diduga memukul korban.

"Jadi kalau korban dikasih uang sama orang, sering diminta ibu tirinya. Kan parah sekali perbuatan ibu tirinya," katanya.

Sejak kejadian itu, kata Iryusni, korban sudah empat hari tidak masuk sekolah, karena takut dijemput oleh ibu tirinya.

"Sekarang korban dalam perlindungan kami. Kami harap polisi cepat menangkap pelaku dan dihukum berat," katanya berharap.

Kondisi R saat ini cukup memperihatinkan. Selain kurus karena tertekan, matanya cekung berwarna kuning. Dia pun hanya banyak diam meski ada anak-anak lainnya menghibur dirinya.

Terpisah, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Pekanbaru, AKP Juniasti SH, membenarkan adanya laporan dugaan tindak pidana penganiayaan terhadap anak di bawah umur.

"Ya, ada. Laporan pihak korban sudah kita proses. Pelaku juga diduga dilakukan penyelidikan," jawab Juniasti, Rabu (17/1).

Dia mengatakan, berdasarkan laporan keluarga korban, terlapor (Di) diduga memukul anak tirinya beberapa kali.

Sehingga, dari hasil visum, ditemukan adanya bekas pukulan di kaki kiri dan tengkuk memar akibat dipukul dengan tangkai sapu, tangan sebelah kanan bekas gigitan, leher bekas cakaran kuku.

"Kita akan melayangkan surat pemanggilan terhadap terlapor," tambah Juniasti. (IG)

 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index