PEKANBARU (RA)- Layaknya seorang ibu muda yang hamil 4 bulan, bawaan ngidam dan malas masih melekat. Agita usia 20 tahun salah seorang ibu muda yang lagi hamil muda turut di angkut satuan Polisi Pamong -Praja (satpol-PP) saat melakukan razia kos-kosan di Jondul Baru dan Jondul lama Jum'at (15/03/2013).
Agita mengaku kaget bahkan takut, wajah pucatnya masih saja tergambar hingga dia di amankan di ruang satpol-PP Pekanbaru. Bibir kering rada pecah menggambarkan bawaan ngidamnya belum tuntas di jalani.
"Saya kaget dan takut saat di grebek. Saya baru soalnya di Pekanbaru numpang sama sepupu saya," ujarnya terbata-bata tanpa bersedia menyebutkan nama sepupunya.
Ia mengakui harus jauh dari suaminya karena suaminya masih marantau di negri antah berantah mencari nafkah. Sementara dirinya dan calon jabang bayinya harus numpang di jondul Baru di kos-kosan milik sepupunya.
Ia menyebut belum memiliki KTP Pekanbaru. Alasannya kini sedang dalam proses pengurusan.
"Saya di angkut karena tidak punya KTP Pekanbaru, sepupu saya yang akan mengurusnya," ulasnya.
Ia juga mengaku, sepupunya adalah pemilik 3 petak kos-kosan di Jondul baru tepatnya di blok E No 3.
"Sepupu saya dan saya baru pindah dari Jakarta dua bulan lalu dan dia buka usaha kos-kosan disini ada tiga kamar," urainya panjang lebar.
Selain itu di TKP juga ada pria malang bernama Hendri warga Pekanbaru yang hari itu mengaku bernasib sial. Pasalnya sang pacar yang tiap hari di antari sarapan pagi nginap di kos-kosan Jondul.
"Saya tinggal di Jalan Durian, tiap pagi memang selalu mengantar sarapan pacar saya Kiki. Kebetulan hari ini saya bernasib sial kepergok di kos-kosan pacar saya berduaan, saya tidak sedang berbuat hal-hal yang di larang kok. Orang tua pacar saya juga tahu, jadi saya ikut di amankan juga," akunya membela diri.
Komandan Kompi (Danki) II Satpol -PP, Poni Wahyudi, Jum'at (15/03/2013) kepada wartawan mengakui sudah melakukan penertipan terhadap 42 penghuni kos-kosan di jondul Lama dan Baru yang terdiri dari 29 perempuan 13 laki-laki.
"Rata-rata mereka yang kita amankan adalah mereka yang tidak memiliki KTP. diantara mereka ada yang memiliki 15 KTP luar Pekanbaru," tandasnya.
Laporan: VA
