Keluhan Security dan Petugas Kebersihan LPMP Riau

Keluhan Security dan Petugas Kebersihan LPMP Riau
Security LPMP, Sutrisno. FOTO: Iqbal

PEKANBARU (RA) - Empat orang dari perwakilan security dan petugas kebersihan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi mendatangi
kantor LPMP Riau jalan Gajah, Kecamatan Tenayan Raya, Kelurahan Rejosari, untuk menuntut hak kepada Ketua LPMP Riau. Berdasarkan informasi yang diperoleh RiauAktual.com, ada sebanyak delapan security dan 18 petugas kebersihan LPMP Riau yang dioutsourcing (dipindahtangankan).

Untuk pihak security, dari delapan yang outsourching dan hanya satu orang yang tidak di outsourcing. Sementara dari petugas kebersihan
LPMP Riau, dari 18 orang hanya empat orang yang tidak di outsourcing. “Kami bekerja sejak tahun 2008,  pada tahun 2009 kami menerima SK
Pengangkatan sebagai tenaga honorer,” ungkap Sutrisno ketika diwawancarai, Rabu (13/03/2013).

Sutrisno mengakui bahwa maret 2013 telah di outsourcing  ke pihak outsourcing, “sementara ini kami masih mempertanyakan tentang kekuatan
SK kami,” ujarnya.

Hingga saat ini, Sutrisno mengakui bahwa selalu mendapat pernyataan yang tidak jelas, seperti dari Kasubag umum yang bertanggungjawa serta
sfaf-staf lainnya, “yang paling tidak kami terima, ada sebagian kawan-kawan yang tidak di outsorcing”. Kata Sutrisno kepada wartawan

“Kami mempertanyakan kenapa ada pembedaan dari pihak pimpinan, dari sejak kepemimpinan Deci Mardiani oktober 2011, kami mendapatkan
diskriminasi dan hak-hak yang tidak terpenuhi seperti Sejak tahun 2008 tidak diikut sertakan sebagai peserta Jamsostek dan Askes, serta hak
cuti. Sementara tahun 2013 ini dengan pernyataan dari pimpinan bahwa kebijakan lembaga untuk mengoutsorcing kami, masih kami tolak dan
sampai saat ini tidak ada penjelasan status kami sementara pihak outsorcing sudah mulai bekerja di LPMP ini,” paparnya.

Sutrisno mengatakan lebih lanjut jika diputuskan hubungan kerja, dia meminta secara tertulis dengan terpenuhinya hak-hak dai sejak bekerja
di tahun 2008. Sementara itu, lain halnya dengan Winarto yang senasib dengan Sutrisno mengakui bahwa ketika dia mendapatkan kecelakaan pada tanggal 13 mei 2009, beliau tidak ada mendapatkan santunan dari pihak LPMP dan hanya mendapatkan biaya perawatan Rumah Sakit.

Ditulis: M Iqbal

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index