Jon Erizal Terima Keluhan Harga Kopra dari Warga Inhil

Jon Erizal Terima Keluhan Harga Kopra dari Warga Inhil
Jon Erizal dan Rombongan menyusuri jalan Teluk Pinang. FOTO: Realise

INHIL (RA) - Anjloknya harga kopra dikeluhkan warga Indragiri Hilir (Inhil) kepada Bakal Calon Gubernur Riau H. Jon Erizal, SE, MBA, ketika berkunjung ke beberapa kecamatan di kabupaten tersebut belum lama ini. Sejauh ini, menurut warga, belum ada upaya untuk mendongkrak harga kopra ke harga normal. Akibatnya, pendapatan petani kelapa makin menurun dan kehidupan masyarakat makin sulit.

Hal itu terungkap ketika Jon Erizal berkunjung ke Sungai Piring, Kecamatan Batang Tuaka; Teluk Pinang, Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS) dan Sapat, Kecamatan Kuala Indragiri (Kuindra), Sabtu (2/2) lalu. Jon Erizal yang didampingi istri Hj. Rita Benny Latief dan rombongan menelusuri daerah tersebut dengan memakai speedboat yang dikemudikan Calon DPRD Provinsi Riau dari PAN, H. Mussyaffak Asyikin.

Dalam dialog dengan Jon Erizal, sejumlah warga menyatakan harga kopra belakangan makin anjlok. Harganya sekarang berkisar Rp 4.000 per kilogram. Padahal, harga normal biasanya mencapai Rp 6.000 sampai Rp 8.000 per kilogram. ‘’Jangankan untuk naik haji, untuk biaya hidup dan sekolah anak-anak saja susah,’’ ujar Pak Didi, warga Batang Tuaka.

Menanggapi keluhan tersebut, Jon Erizal mengatakan harga kopra memang sangat tergantung kepada harga ekspor karena hasil olahan pabrik dijual ke luar negeri. Menurunnya harga juga dapat dipengaruhi oleh monopoli pabrik penampung kopra. ‘’Mereka bisa saja mengatur harga sesuka hati karena petani terikat menjual kepada mereka,’’ ujar pengusaha nasional ini.

Menurut Jon Erizal, salah satu upaya untuk meningkatkan nilai tambah penghasilan petani kopra adalah dengan memperbanyak pabrik pengolahan kelapa. Pabrik yang akan dibuat adalah pabrik dalam ukuran kecil, bukan ukuran besar seperti yang ada sekarang. Pembangunan pabrik tersebut dapat dilakukan oleh perusahaan milik daerah. Namun, petani atau kelompok tani harus menjadi pemegang saham di pabrik tersebut.  ‘’Jadi, petani ikut menikmati keuntungan pabrik,’’ ujarnya.

Selain masalah anjloknya harga kopra, warga Inhil yang dikunjungi Jon Erizal juga mengeluhkan jalan ke ibukota kabupaten yang rusak parah. Padahal, jika jalan diaspal, mereka dapat menempuh dalam waktu singkat. Tapi, sekarang harus menggunakan speedboat, sehingga biaya transpor lebih tinggi.

Realise

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index