Wah, Diam-Diam Uber Pernah Di-Hack, 57 Juta Data Pengguna Dibobol

Wah, Diam-Diam Uber Pernah Di-Hack, 57 Juta Data Pengguna Dibobol
(Foto: Nymag)

Riauaktual.com -  Uber rupanya sempat mengalami pencurian data pada 2016. Tak tanggung-tanggung, 57 juta data pribadi pengguna aplikasi ride sharing itu dibobol hacker.

Meski begitu, insiden tersebut tak diketahui oleh publik hingga akhirnya diungkap oleh CEO baru Uber, Dara Khosrowshahi. Pencurian data Uber tersebut memang baru diketahui publik saat ini, namun sejatinya hacker mencuri data tersebut saat Uber dipimpin oleh Travis Kalanick.

Demi menjaga nama baik perusahaan, Uber juga menggelontorkan USD100.000 kepada hacker agar ia merahasiakan pelanggaran besarnya.

“Semua ini seharusnya tidak terjadi, dan saya tidak akan membuat langkah semacam itu,” kata Khosrowshahi dalam sebuah posting-an blog.

Pelanggaran itu terjadi pada Oktober 2016, namun Khosrowshahi sendiri mengatakan bahwa dirinya baru saja mempelajarinya. Peretasan ini sekaligus menambah masalah kontroversial Uber dimana perusahaan juga terlibat dalam masalah hukum terkait pencurian rahasia dagang hingga pelecehan seksual.

Dijelaskan Khosrowshahi, informasi yang dicuri hacker termasuk nama, alamat email dan nomor ponsel pengguna Uber di seluruh dunia, serta nama dan nomor lisensi 600.000 pengemudi AS.

Perusahaan juga mengatakan bahwa pelanggan Uber tak perlu khawatir karena tidak ada bukti penyalahgunaan. Sementara untuk pengemudi yang nomor lisensinya dicuri, Uber akan memberikan perlindungan pencurian identitas dan monitor kredit gratis.

Dilansir Reuters, Kamis (23/11/2017), dua hacker yang menyerang Uber itu mendapatkan akses ke informasi yang tersimpan di GitHub, sebuah layanan yang memungkinkan para insinyur berkolaborasi dalam kode software. Disana kedua orang itu mencuri kepercayaan Uber hingga membobol data perusahaan.

Khosrowshahi telah menempuh langkah hukum dengan menghubungi regulator untuk menyelidiki kasus yang menerpa Uber. Tak hanya itu ia juga memecat kepala keamanan perusahaan, Joe Sullivan dan wakilnya Craig Clark karena gagal menangani masalah tersebut.

CEO Uber sendiri berjanji akan memperbaiki masalah tersebut dan mengambil pelajaran atas pelanggaran yang menerpa perusahaan.

"Meskipun saya tidak dapat menghapus masa lalu, saya beserta karyawan Uber berkomitmen akan belajar dari kesalahan kami,” kata Khosrowshahi.

"Kami mengubah cara kami menjalankan bisnis, menerapkan integritas pada setiap keputusan yang kami buat dan bekerja keras untuk mendapatkan kepercayaan dari pelanggan kami,” ujarnya.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index