227 Titik Api Terpantau BMKG di Riau

 227 Titik Api Terpantau BMKG di Riau
(int)

RIAU (RA)- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, melalui staff BMKG, Marzuki mengatakan, hingga Kamis (21/6) terdapat 227 titik api (hotspot) yang terpantau di Provinsi Riau yang tersebar di 10 kabupaten dan kota. 

Dari pantauan tersebut, memang untuk Kota Pekanbaru tidak ada terdapat titik api atau zero hotspot. Titik api yang terbanyak dideteksi ada di Kabupaten Pelalawan sebanyak 52 titik api, dan paling sedikit di Kabupaten Meranti yang hanya satu titik api.

"Pekanbaru memang termasuk kepada zero hotspot, demikian juga kemarin Kabupaten Meranti, tapi ternyata di Kabupaten Meranti hari ini kita temui satu titik api. Munculnya titik api tersebut diakibatkan oleh kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang mengakibatkan munculnya kabut dan asap tebal, namun sampai saat ini belum mengganggu aktifitas warga maupun penerbangan di Bandara SSK II Pekanbaru, soalnya minimum jarak pandang atau visibility masih cukup bagus yakni 2000 meter," ungkap Marzuki ketika dikonfirmasi riauaktual.com di ruang kerjanya, kamis (21/6).

Dikatakannya, dalam empat hari belakangan, Kota Pekanbaru tidak ada terjadi hujan, maka pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada. Sebab, diprediksi bahwa akhir pekan ini akan terjadi hujan. Biasanya hujan yang terjadi jika telah lama kemarau, berpotensi angin dan petir. Akan tetapi, dengan adanya hujan ini, akan menekan jumlah titik api yang ada, karena jumlah hotspot saat ini sudah sangat mengkhawatirkan.

"Berdasarkan pantauan satelit NOAA 18, Riau masih menjadi yang terbanyak titik apinya, yaitu 145 titik. Titik api ini tedapat di Rokan Hilir 44 titik, Rokan Hulu 11 titik, Dumai 6 titik, Bengkalis 27 titik, Siak 23 titik, Kampar 13 titik, Pelalawan 52, Inhu 21, Inhil 19, Kuansing 10, dan Meranti satu titik," jelas Aristiya.

Ditambahkannya, untuk wilayah Sumatera sendiri ada 341 titik api dan ini sudah sangat berbahaya sekali "Kondisi ini sudah mulai mengkhawatirkan, untuk itu kami dari BMKG menghimbau, agar masyarakat jangan melakukan pembakaran hutan, sebab, lahan di Riau merupakan tanah gambut dan mudah terbakar. Dengan kondisi musim kering ini dan panas tinggi, api cepat menjalar, ini yang patut kita waspadai bersama," pungkasnya. (RA11)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index