Diskusi Menakar Peluang Cak Imin di Pilpres 2019 Mendatang

Diskusi Menakar Peluang Cak Imin di Pilpres 2019 Mendatang

Riauaktual.com - Kendatipun pemilihan presiden dan wakil presiden masih lama. Namun Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah mulai menggaungkan Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar sebagai kandidat wakil presiden RI pada Pemilu tahun 2019 mendatang.

Diskusi publik ini diselenggarakan Kader PKB di Riau untuk menakar peluang Muhaiman Iskandar atau yang disebut Cak Imin pada pilres mendatang. Disamping itu, juga dalam rangka menyambut kedatangan  di daerah ini.

Cak Imin berencana akan maju sebagai Cawapres dan akan melakukan deklarasi di Riau.

Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau Prof Dr Mudjahidin saat diskusi publik tentang peluang Cak Imin untuk maju sebagai cawapres pada pilpres 2019, mengatakan, jika peluang pria yang biasa disapa Cak Imin untuk maju sebagai cawapres dilihat melalui analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, dan threat).

Mudjahidin mengatakan bahwa SWOT merupakan alat analisis yang biasa digunakan untuk mengambil kebijakan strategis. Cara ini dilakukan untuk mengetahui elemen apa saja yang dimiliki olehnya.

"Kita bisa melihat fokus eksternal maupun internl dari apa yabg dimiliki Cak Imin saat ini untuk bisa maju ke Pilpres dan Wapres," sebut Mudjahidin, Senin (13/11) di Graha Pena Pekanbaru.

Pada fokus internal, ada kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh Cak Imin. Kelebihannya yakni basis pendukung Nahdatul Ulama (NU) yang tersebar di seluruh Indonesia. Dimana ada sekitar 79 juta orang lebih yang terdaftar sebagai anggota NU.

"Disamping pendukung dari NU, Cak Imin merupakan tokoh muda yang memiliki kelebihan sendiri yang mampu menarik simpatik pemilih pemula. Ditambah lagi, pengalamannya di eksekutif dan legislatif jadi bekalnya untuk bisa maju," sambung Mudjahidin.

Namun Ketua Umum DPP PKB itu juga memiliki kelemahannya sehingga saat ini maju sebagai cawapres. Mudjahidin mengatakan basis NU yang dimilikinya belum cukup kompak dan masih terpolarisasi. Ini terbukti masih banyak partai lain yang juga mengaku berbasis suara pada kader NU.

"Partai lain yang mengklaim berbasis NU seperti PPP, Golkar, bahkan Perindo pun mengatakan dukungan dari NU juga," sebutnya.

Selain itu Mudjahidin juga menyangkan jika dukungan dari PKB masih belum maksimal karena masih ada kader yang masih kurang kepercayaan diri.

"Meski PKB saat ini menjadi Partai berbasis Islam terbanyak wakilnya di DPR, namun masih dilihat kadernya yang belum percaya diri dan tidak mengangkat kadernya jadi Kepala Daerah," sebutnya.

Menurut Mujahidin, dirinya juga melihat bahwa ada peluang dan ancaman yang dimiliki oleh Cak Imin. Untuk peluang yang dimilikinya saat ini adalah kebersihan namanya di mata hukum. Hingga saat ini belum ada kasus hukum yang disangkutkan ke mantan Menakertrans tersebut.

"Muhaimin juga dekat dengan petahana. Baik secara personal maupun partai, Cak Imin menjalin komunikasi yang baik dengan penguasa saat ini. Itu menjadi nilai plus juga," paparnya.

Sedangkan untuk ancaman yang dimilikinya lanjutnya, adalah adanya islamphobia dan medsos negative masih menjadi permasalahan. Kampanye hitam tetap menjadi ancaman bagi Cawapres ini untuk maju. (yan)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index