Puskesmas Kecamatan Lirik Berikan pengobatan filariasis Geratis

Puskesmas Kecamatan Lirik Berikan pengobatan filariasis Geratis
(ils)

INHU (RA)- Puskesmas Kecamatan Lirik memberikan pengobatan filariasis untuk pencegah penyakit kaki gajah secara gratis kepada masyarakat yang ada di Kecamatan Lirik, pengobatan ini dibagikan ke 17 desa yang ada di kecamatan tersebut. Penyaikt ini disebakan oleh cacing dan ditularkan melalui nyamuk.

Demikian dikatakan Mairita sebagai Kepala Bidang Koordinator kegiatan tersebut ketika dikonfirmasi reporter RiauAktual.com, Selasa (25/02/2013). Demikian juga untuk obat yang akan diserahkan ke masyarakat itu banyak sekali. "Kita memberikan berdasarkan umur dari 2-5 tahun, 6-14 tahun dan lebih dari 14 tahun. Di Kecamatan Lirik seluruh desa itu hari ini wajib membagikan obat ini dan insya allah hari ini kita targetkan obat tersebut habis dibagikan," paparnya.

Diterangkannya lagi, penyakit ini disebabkan oleh cacing dan apabila bagian tubuh bengkak oleh cacing tersebut dan digigit oleh nyamuk, nymauk ini lah yang akan menularkan ke masyarakt lainnya. Untuk efek samping dari obat yang dibagikan yakni respon imunitas individu terhadap matinya microfilaria serta  sakit kepala, mual, muntah, nafsu makan menurun, nyeri otot, nyeri sendi,gatal-gatal dan keluar cacing dari usus.

"Apabila efek samping ini terus menerus terjadi, mereka dianjurkan untuk datang ke puskesmas. Obat filariasis ini ada 2 jenis, obat yang pertama obat umum seperti dietycarbamazine (DEC),Albendazol dan yang kedua obat reaksi pengobatan seperti PCT, ctm, Vit B6, amox, dan adrenalin inj.Tujuan dari obat ini yaitu menurunkan kadar microfilaria di dalam darah sehingga tidak lagi terjadi penularan walaupun POMP filaria sudah di hentikan, semakin banyak meminum obat ini semakin besar peluang untuk memutuskan rantai penularan dan mematikan semua microfilaria yang ada di dalam darah sehingga rantai penularan terputus," katanya.

Ia juga menambahkan, ada juga yang dilarang meminum obat tersebut yaitu anak yang kurang dari 2 tahun, ibu hamil dan menyusui, penderita penyakit kronis menahun,penderita yang sedang menjalani pengobatan filarial, penderita kronis filariasis dalam serangan akut, anak yang gizi buruk dan penduduk yang usia lanjut lebih dari 65 tahun.

"Saya beharap dengan adanya pengobatan ini masyarakat terhindar dari penyakit ini karena penyakit ini tidak bisa di sembuhkan dan juga bisa membuat kita cacat," pungkasnya.

Laporan: Undri. Editor: Riki

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index