PEKANBARU (RA)- Memasuki musim kemarau hingga bulan Agustus mendatang, Kota Pekanbaru rawan sekali dengan kebakaran lahan. Untuk itu pemerintah kota Pekanbaru kembali mengingatkan warganya untuk tidak membakar lahan saat ini.
Apalagi, dalam memperluas kebun, warga di larang melakukannya dengan membakar, lebih baik dengan cara di semprot pestisida.
Walikota Pekanbaru, H. Firdaus MT, juga menegaskan, untuk mengantisipasinya terjadinya kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau panjang warga diminta menumpuk sampah menjadi kompos.
"Jika masyarakat membakar lahan dikhawatirkan akan merambat ke hutan di sekitarnya, dan ini bisa menimbulkan kebakaran hutan yang akan sangat merugikan bagi siapapun," ujarnya
Selain itu, katanya, pembakaran hutan atau lahan juga dapat menyebabkan kabut asap sehingga membuat udara menjadi kotor dan tidak sehat.
"Oleh karena itu, kita himbau masyarakat yang ingin membuka kebun baru tidak dengan cara lama yakni membakar lahan" ucapnya.
Ia juga mengharapkan seluruh Camat maupun Lurah agar mengingatkan masyarakat masing-masing untuk tidak membuang puntung atau sisa rokok sembarangan karena hal ini dapat memicu kebakaran. Pasalnya saat ini Provinsi Riau khususnya Pekanbaru sedang mengalami musim kemarau.
"Bukan hanya itu masyarakat juga diminta jangan membuang puntung rokok sembarangan karena hal ini juga memicu terjadinya kebakaran lahan" katanya.
Berdasarkan pengamatan dilapangan tiga hari terakhir ini udara kota pekanbaru di selimuti kabut asap yang di sebabkan kebakaran hutan. Sebelumnya data BMKG Kota Pekanbaru sempat mencata jumlah hotspot terbanyak terpantau di kawasan Riau mencapai 67 titik panas. (RA5)