Transparansi Manajemen PSPS Dipertanyakan

Transparansi Manajemen PSPS Dipertanyakan
Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, M Fadri AR. Foto: Riki

PEKANBARU (RA) - Wacana dijualnya Kesebelasan Sepak Bola PSPS Pekanbaru ke Kabupaten Kampar diduga kuat karena pendanaan yang tidak jelas. Demikian juga dalam manajemen PSPS, selama ini sudah menjadi rahasia umum bahwa tak ada transpasansi dalam manajemen PSPS, setiap ada pertandingan, tak ada dipaparkan berapa uang yang terkumpul.

Demikian dikatakan Anggota DPRD Pekanbaru Muhammad Fadri AR ketika dikonfirmasi reporter RiauAktual.com di gedung DPRD Pekanbaru, Kamis (31/01/2013). Menurut Fadri, memang ia tidak setuju jika PSPS Pekanbaru dijual ke Kabupaten Kampar, sebab historis PSPS sejak 1955 silam membawa nama Kota Pekanbaru dalam kancah olahraga.

"Sekarang manajemen PSPS sudah menjadi PT, saya berharap PSPS tetap di Pekanbaru ini, perjalan panjang PSPS ini mengangkat harkat dan martabat Pekanbaru, para pengambil keputusan duduk dulu sebelum PSPS ke Kampar, duduk bersama dulu untuk menyelamatkan PSPS tetap milik Pekanbaru," ungkap Fadri.

Ia juga menambahkan, jika memang ingin memajukan PSPS kembali, maka kepada pengambil keputusan di Kota Pekanbaru harus melakukan perembukkan dan memanggil setiap pengusaha yang ada untuk ikut andil dalam menyelamatkan keuangan PSPS.

"Sampai sekarang kita belum tahu apakah Ketua Umum PSPS Pak Herman sudah duduk dengan Walikota Pekanbaru. Ini bukan kesalahan Herman saja, karena setiap kepala daerah memiliki kewenangan untuk PSPS tersebut. Dan saya lihat memang transparansi dalam manajemen memang tidak ada," pungkasnya.

Laporan: Riki

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index