SRMI Siap Bertaruh Nyawa Lawan Penggusuran

SRMI Siap Bertaruh Nyawa Lawan Penggusuran
SRMI ketika melakukan dialog dengan Komisi III DPRD Pekanbaru. FOTO: Riki

PEKANBARU (RA) - Wacana penertiban PKL yang dilakukan Pemko Pekanbaru seharusnya dilakukan pada malam tadi, Ahad. Akan tetapi, karena masih ada pertimbangan-pertimbangan. Akan tetapi, berdasarkan informasi dari Satpol PP Pekanbaru, malam ini Senin (28/01/2013) dipastikan Tim Yustisi turun ke dua titik yakni Pasar Jongkok Panam dan Taman Kota di Jalan Cut Nyak Dien.

Terkait wacana ini, SRMI mengaku akan mempertahankan lokasi berdagangnya tanpa mundur selangkahpun. Bahkan, SRMI mengaku rela bertaruh nyawa untuk mempertahankan mata pencarian mereka tersebut.

"Kami sudah cukup sengsara dengan penggusuran ini, karena persoalan ini, pedagang kita banyak yang anaknya putus sekolah. Kita ada bukti, makanya kalau nanti malam tetap ada penggusuran, maka kami selangkahpun tak akan mundur. Meskipun harus bertumpah darah akan kami lakukan demi kelangsungan hidup kami sehari-hari," ungkap salah seorang pedagang yang tergabung dalam SRMI ketika melakukan pertemuan dengan Komisi III DPRD Pekanbaru, Senin (28/01/2013) pagi sekitar pukul 11.00 WIB.

Hal ini disampaikan puluhan anggota SRMI kepada Komisi III DPRD Pekanbaru. Sebab, anggota DPRD lainnya sedang melakukan kunjungan kerja ke luar daerah sehingga Komisi III yang kebetulan hari ini melakukan rapat komisi, maka SRMI diterima Komisi III ini.

Rapat dipimpin Sekretaris Komisi III Ade Hartati Rahmad MPd dan dihadiri Ketua Komisi III Muhammad Fadri AR, Sigit Yuwono, Diana Razak, dan Said Usman. Dari pertemuan tersebut, SRMI menyampaikan keluhan akan dilakukannya penggusuran nanti malam.

Sebab, SRMI yang datang yakni PKL di sekitar Taman Kota dan PKL di Purna MTQ mengaku telah membayar retribusi sebesar Rp 1000 perhari, sementara pada malam Minggu Rp 2000 dan saat ini sudah naik lagi pada malam Minggu menjadi Rp 3000. Pedagang memberikan PAD kepada Pemko Pekanbaru, karena ada retribusi yang diserahkan kepada kecamatan.

Menanggapi hal ini, Fadri mengatakan, memang persoalan tersebut bukan bidang dari Komisi III, akan tetapi persoalan PKL adalah Komisi II. Akan tetapi, aspirasi dari SRMI ini akan disampaikan kepada Walikota Pekanbaru H Firdaus ST MT melalui personal anggota dewan.

"Saya pernah duduk di Komisi II dan saya juga pernah membicarakan persoalan PKL ini. Secara persuasif dan pribadi akan menyampaikan kepada Walikota Pekanbaru. Kita memiliki hak dan kewajiban dan kita harus saling memahami. Rencananya lokasi sekarang itu menjadi wisata kuliner pada masa Walikota Herman Abdullah, ini masa transisi karena pergantian kepala daerah. Kalau nanti malam jangan sampai bentrok, kita minta agar pedagang tidak dipindahkan atau relokasi sebelum ada tempat yang presentatif, sebelum nanti turun tentu masih bisa negosiasi. Pansus adalah alat kelengkaan yang membahas persoalan yang regional," ungkap Fadri.

Laporan: Riki

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index