TAMBANG (RA) - Jika kita memasuki Desa Tarai Bangun, pemandangan perdana yang kita temui adalah tumpukan sampah yang membusuk. Tumpukan sampah ini ada di mana-mana, di pinggir jalan, di lahan kosong, bahkan di samping rumah Kepala Desa Tarai Bangun saja menjadi lokasi pembuangan sampah sehingga rumah pribadi Kepala Desa tersebut menjadi unik dan tak elok dipandang mata.

Menanggapi persoalan sampah ini, Kepala Desa Tarai Bangun H Drs Kamiruddin mengatakan, pihaknya telah meminta aparat RT dan RW agar mengelola sampah yang ada di wilayah kerja masing-masing, sebab upaya pengangkutan sampah dari kecamatan tidak ada.

"Memang begitu, karena jumlah penduduk kita juga meningkat yakni sekarang kurang lebih 20 ribu jiwa setiap harinya menghasilkan sampah kurang lebih 1 ton. Karena di desa kita tak ada lokasi pembuangan sampah, maka warga sembarangan saja membuang sampah rumah tangga di pijnggir jalan ini," ungkap Kades.

Ia juga menambahkan, untuk persoalan sampah pihak desa telah mengajukan Peraturan Desa (Perdes) kepada pihak kabupaten. Saat ini masih dipelajari sehingga kelak setelah Perdes ini disahkan, aturan tentang sampah ini bisa jelas. "Sekarang ini saja sampah bukan hanya dari warga desa kita, tapi dari luar juga. Mereka buang sampah di pinggir jalan di desa ini baik menggunakan sepeda motor ada juga mobil, ini laporan yang saya terima," pungkasnya.

Laporan: N Rinaldo
Editor: Riki