RIAU (RA) - Salah seorang pasien yang bernama Darwis (46) sudah terbaring di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau selama 12 hari. Kondisi Darwis yang tidak ada tindakan medis diberikan rumah sakit membuat penyakit tumor yang diderita Darwis sampai saat ini belum ada pengurangan, hingga akhirnya pasien mengeluh merasa diterlantarkan oleh pihak rumah sakit dan hari ini memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di Rimbo Samo, Pasir Pengaraian.
Mahasiswa UIR yang mendampingi Darwis dari awal masuk RSUD, Rinai Bening Kasih ketika dikonfirmasi tadi siang, Senin (21/01/2013) mengatakan, hari ini Darwis bersikeras ingin pulang meski tumor yang dideritanya belum dilakukan pengobatan. Kondisi ini diduga pasien dan keluarga mendapat tekanan dari pihak rumah sakit yang gerah karena kondisi pasien diespose di media dan diketahui publik.
"Sepertinya ada tekanan dari RSUD, karena ada media yang memberitakan pasien ini terlantar. Karena ancaman itu membuat pasien bersikeras minta pulang, padahal pasien belum mendapatkan penanganan medis yang berarti. Seperti kemarin malam, superviser perawat mencak-mencak kepada pasien, menyebutkan jangan bawa-bawa media, sampai-sampai sebut kami tidak merawat dan menerlantarkan. Jangan begitu lah buk," ungkap Rinai ketika menirukan ucapan suverviser perawat tersebut.
Menanggapi hal ini, Kepala Humas RSUD Arifin Achmad Masriah ketika dikonfirmasi melalui selulernya enggan berkomentar. Bahkan Masriah mengaku tidak ada penelantaran di RSUD Arifin Achmad. "Sudah saya beri keterangan kepada media (salah satu media cetak di riau), saya sekarang masih rapat, besoklah saya komentar," ungkapnya.
Menanggapi hal ini, anggota DPRD Kota Pekanbaru Zulfan Sulaiman mengaku terharu, bahkan Anggota Komisi IV yang membidangi pembangunan ini mengaku akan turun besok pagi ke RSUD guna menyaksikan secara langsung kondisi pasien yang terlantar. "Meskipun bukan bidang saya, kalau kita bicara bidang saat ini, maka akan banyak yang terlantar seperti ini. Ini masalah kemanusiaan, seharusnya bakal calon gubernur memberi bantuan kepada orang yang seperti ini," pungkasnya.
Laporan: RA1
Editor: Riki
