RANGSANG BARAT (RA) - Tidak kurang dari seratus hektar lahan persawahan milik warga,Yang tersebar di beberapa desa se Kecamatan Rangsang Barat (Rasbar) saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Hal ini disebabkan oleh genangan luapan gelombang air laut yang sudah menjadi langganan setiap tahunya. Atas kondisi ini sejumlah pihak mendesak kepada pemerintah untuk segera membangun pintu klip pengatur derasanya air laut yang menggenangi sawah masyarakat.
Hal ini disampaikan Sekretaris Komisi II DPRD Meranti HM Adiel SH yang membidangi ekonomi pembangunan, Ahad (13/01/2013), pihaknya melalui seluler kepada wartawan ini mengaku prihatin atas kondisi lahan persawahan masyarakat yang ada di Kecamatan Rangsang Barat. Mengingat wilayah tersebut sudah ditetapkan oleh Pemkab Meranti sebagai daerah penghasil beras, guna mendukung program swasembada pangan. Namun sayangnya masalah genangan air laut yang sudah menjadi tradisi setiap tahunya belum disikapi secara maksimal.
“Kita mendesak, khususnya kepada Pemkab Kepulauan Meranti untuk segera mengalokasikan anggaran APBD untuk pembangunan pintu klip pengaman di sejumlah aliran anak sungai dan pintu air yang berada di kawasan agropolitan tepatnya disejumlah desa yang ada di Kecamatan Rangsang Barat,” pungkasnya.
(rls)
