Meski Mahal, Kini Menghapus Tato Bisa Gratisan, Ditebus dengan Hafalan Alquran

Meski Mahal, Kini Menghapus Tato Bisa Gratisan, Ditebus dengan Hafalan Alquran

Riauaktual.com - MENGHAPUS tato bukan perkara mudah. Butuh biaya mahal serta kesabaran menahan rasa sakit berulang kali. Tapi untuk mereka yang telah berhijrah, rasa sakit sudah tidak menjadi ukuran. Tinggal masalah biaya saja yang harus dipikirkan.

Untuk satu sentimeter tato saja, seseorang harus membayar dana sebesar Rp200 ribu. Biaya juga akan bertambah besar, karena proses penghapusan tato harus dilakukan lebih dari satu kali hingga si tato benar-benar pudar.

Tapi tenang, Gerak Bareng Community, Punk Muslim, dan IMS bekerja sama dengan Komunitas Dakwah dan Sosial (KODAS) Bandung menggelar program penghapusan tato gratis. Meski diberi judul gratis, namun peserta harus membayar dengan cara lain, yakni dengan hapalan surat Ar Rahman.

"Ini memotivasi teman-teman yang mau dihapus tatonya untuk serius dalam berhijrah karena mungkin ada yang mau dihapus tatonya dengan motif menghapus tatonya yang jelek atau mengganti tatonya, dan mungkin ke dokter mahal, jadi memilih ingin ikut program gratis ini," tutur Ketua Program Penghapusan Tato dari KODAS, Rifki Saeful Rohman.

Benar saja, program ini disambut meriah. Puluhan orang tampak mengantre untuk mengikuti program penghapusan tato pada Sabtu (12/08) malam di Masjid Istiqamah, Jalan Citarum Kota Bandung, dengan 'imbalan' hafalan surat Ar Rahman.

Di tengah-tengah mereka tampak Donny Supriadi. Ketika gilirannya tiba, pria berpostur tinggi besar itu meringis saat sinar laser itu ditembakkan ke rajah yang terukir di jari-jari tangannya. Sinar berbentuk titik merah itu ditorehkan mengikuti huruf-huruf yang dicacahkan di setiap jarinya.

Dia sedang menjalani proses penghapusan tato dengan menggunakan mesin Laser Q Switch nd YAG. Sinar laser akan memecahkan tinta yang disuntikan ke dalam lapisan kulit itu. Sekira 15 menit, proses tersebut selesai, meninggalkan warna kemerahan di sekitar area tato.

"Panas," kata Donny saat ditanya rasa dari sinar laser itu. Sebelumnya, Donny sempat menjalani anastesi untuk mengurangi rasa sakit saat proses penghapusan tato berlangsung.

Donny lalu menunjukkan jari jemarinya yang telah ditembaki laser. Tulisan "Them F**k" di jarinya yang tadinya berwarna hitam pekat, mulai memudar dengan warnanya yang berubah menjadi keabu-abuan. Untuk menghilangkan total rajahannya itu, Donny harus menjalani proses yang sama sekitar 4 hingga 5 kali lagi.

Tato di jarinya itu hanya sebagian kecil dari tato yang ada di tubuhnya. Sebagian besar badan Donny memang dihiasi tato aneka motif, dari mulai lettering hingga portrait.

Donny mulai menato tubuhnya pada usia 18 tahun. Setiap momen berharga dalam hidupnya selalu dia curahkan lewat goresan tinta di tubuhnya. "Teman-teman di jalanan, di musik bawah tanah, selalu berpikiran kagok edan (kepalang basah). Jadi udah gini (ditato), nanggung aja. Jadi seakan-akan di pikiran kita, neraka itu hangat, biarin aja nanti juga kebal," tutur Donny yang merupakan vokalis sebuah band underground lokal Bandung bernama Jeruji.

Tetapi pada 2012, ketika mulai memperdalam agama Islam, Donny mengetahui bahwa tato haram dalam Islam. "Waktu saya berhijrah, untuk ke masjid itu mikir berapa kali karena keadaan bertato seperti ini," ujar pria yang kini biasa dipanggil Ayah Donny ini.

 

Sumber : okezone

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index