Riauaktual.com - Sudah beberapa pekan belakangan ini, komoditi perasa asin makan yakni garam kasar mulai hilang di Pekanbaru.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Mas Irba Sulaiman membenarkan bahwa garam di Pekanbaru mulai 'hilang'. Hal ini sebabkan stok garam beryodium di distributor yang ada Pekanbaru sudah tidak ada.
"Benar, sudah beberapa minggu ini garam mulai hilang. Bahkan, dari informasi yang sudah dapat kita dapat dari distribusi garam mengatakan bahwa mereka sudah tidak ada stok,” ujarnya, Kamis.
Menurut Irba, langkanya garam yang biasa dikonsumsi masyarakat ini disebabkan ada persoalan di Pelabuhan Belawan Medan. Sehingga garam yang ada di sana tidak dapat dibawa ke Pekanbaru.
"Kita belum tahu apa kendala dan masalahnya. Yang jelas garam tersendat di Pelabuhan Belawan Medan," jelasnya.
Irba juga menambahkan, sampai saat ini memang masih ada ditemukan garam di pasaran dari pengecer. Namun kalau stok di Distributor sudah habis.
“Kalau di pasar masih ada garam eceran tetapi untuk distributor sudah habis,” katanya.
Untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemprov Riau untuk mencari solusi dari persoalan ini.
“Kita sudah berkoordinasi dengan Disperindag Provinsi Riau. Karena kita khawatir, garam yang masih ada di pasaran akan segera habis dan dapat berdampak pada gejolak harga,” terangnya.
Irba juga mengingatkan para pedagang eceran untuk tidak melakukan spekulasi harga dengan sengaja tidak menjual garam padahal masih ada stok.
“Kita minta pedagang tidak melakukan spekulan. Kasihan masyarakat. Jika ada yang benari melakukan itu, siap-siap akan kita tempuh jalur hukum,” tegasnya.
Dari pemantauan dilapangan, garam kasar yang ditemukan dipasaran memiliki warna cenderung keruh dan tidak jernih seperti biasanya. Bahkan, merek garam yang pasok agen juga berbeda dari garam kasar biasanya. Tidak hanya itu, ukuran garamnya cendrung lebih kecil. Hal ini membuat masyarakat Pekanbaru mengeluh kepada pedagang.
"Ada juga masyarakat yang komplen takaran garam kurang. Yang biasanya 1 bungkus garam itu isinya banyak, sekarang jadi sedikit. Ditambah lagi kualitas garamnya juga tidak bagus," ungkapnya Iwan, salah seorang pedagang Pasar Cik Puan Pekanbaru. (YAN)
