Rencana Serangan, AS Sebut Assad Siapkan Senjata Kimia Baru

Rencana Serangan, AS Sebut Assad Siapkan Senjata Kimia Baru
Salah satu korban serangan gas beracun di Suriah (Foto: Reuters)

Riauaktual.com - Juru bicara Gedung Putih Amerika Serikat (AS) menduga Presiden Suriah Bashar al-Assad sedang mempersiapkan senjata kimia. Gedung Putih menuding akan terjadi pembunuhan massal.

Dilansir AFP, Selasa (27/6/2017), pihak Gedung Putih mengecam rezim Assad jika pembuatan senjata itu diteruskan. Persiapan itu serupa dengan tindakan rezim Assad menjelang serangan kimiawi terhadap sebuah kota yang dikuasai pemberontak.

"Amerika Serikat telah mengidentifikasi potensi persiapan untuk senjata kimia baru di bawah rezim Assad yang akan berujung pada pembunuhan massal bagi warga termasuk anak-anak yang tidak bersalah," kata juru bicara Gedung Putih Sean Spicer dalam pernyatannya.

"Aktivitas itu serupa dengan persiapan yang dilakukan rezim itu pada 4 april 2017 lalu saat serangan senjata kimia," sambungnya.

Assad didukung sekutunya Rusia, telah membantah tuduhan pasukannya menggunakan senjata kimia untuk melawan pemberontak di Kota Khan Sheikhun, dan mendeskripsikan isu tersebut sebagai 100 persen dibuat-buat. Assad berkali-kali mengatakan pasukannya telah menyerahkan semua stok senjata kimianya pada 2013, supaya tidak mengancam kegiatan militer AS.

Perjanjian itu kemudian diabadikan dalam resolusi Dewan Keamanan PBB. Namun, Menteri Pertahanan AS Jim Mattis sebelumnya mengingatkan 'tidak diragukan lagi' jika Suriah sebenarnya memiliki beberapa senjata kimia. Militer Israel juga menemukan jika rezim Assad masih memiliki 'beberapa ton' senjata kimia.

"Seperti yang kami informasikan sebelumnya, Amerika Serikat berada di Suriah untuk mengeliminasi ISIS," imbuh Spicer dalam pernyataannya.

"Namun, jika Assad melakukan serangan pembunuhan massal dengan menggunakan senjata kimia, dia dan tentaranya akan membayar harga yang mahal," tegasnya.

AS dan koalisinya berusaha mengusir kelompok ISIS dari Raqqa yang menjadi ibu kota kekhalifahan ISIS di Suriah. Konflik di Suriah dimulai sejak Maret 2011 dengan demonstrasi anti-pemerintah yang melonjak menjadi konflik yang kompleks dan telah menewaskan lebih dari 320.000 orang.


Sumber : detik.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index