SELATPANJANG (RA) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti membangun kebun sagu dan kelapa 969 hektare. Pembangunan kebun itu dari program Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Perkebunan. Dengan perincian, kebun sagu 580 hektare dan dan kebun kelapa 389 hektare. Sementara 150 hektare untuk peremajaan kebun karet. Dua dari tiga program yakni kebun sagu dan kebun kelapa sudah mulai berjalan. Sementara  peremajaan 150 hektare kebun karet masih ditunggu realisasinya.

Data dari Dinas Perkebunan Kepulauan Meranti, seluas 150 hektare kebun karet akan diremajakan bagi Kelompok Tani Makmur Abadi, Desa Anak Kamal, Kecamatan Merbau. Kelompok tani itu akan mendapatkan seluas 50 hektare. Sementara 100 hektare lagi  untuk Kelompok Tani Bunga, Desa Dedap, Kecamatan Tasik Putri Puyu.

"Kabar terakhir, masih menuggu proses administrasi. Kita juga masih menunggu agar program tersebut bisa segera  dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Riau," ungkap Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kepulauan Meranti, Ir Mamun Murod MM MH. Selasa.

Sementara untuk program membangun kebun sagu masyarakat seluas 580 hektare sudah mulai dilaksanakan. Begitu juga dengan membangun kebun kelapa masyarakat seluas 389 hektare. Mudah-mudahan untuk membangun kebun sagu dan kebun kelapa masyarakat bisa segera tuntas. Secara rinci membangun kebun sagu tersebut untuk 10 kelompok tani  dari berbagai desa di Kepulauan Meranti. Selain bibit, juga dibantu racun pembasmi hama dan alat penyemprot hama.

Sedangkan untuk 389 Ha kebun kelapa untuk 322 petani dari sejumlah wilayah desa di Meranti. Penanaman secara seremonial telah dilakukan pada Kamis (1/12) lalu di Desa Baran Melintang, Kecamatan Merbau. Hadir pada saat itu, Kadis Perkebunan Riau Fery HC, Kabid Pengembangan Muhardi. Sementara dari Pemkab Meranti hadir Plt Sekda Yulian Norwis SE MM, Sekretaris Dishutbun Ahmad Prasetyo dan lainnya. Yulian Norwis SE MM mengharapkan dengan bantuan Provinsi Riau, bisa membantu meningkatkan ekonomi masyarakat di Kepulauan Meranti, khususnya petani. Kepulauan Meranti menjadi daerah yang angka kemiskinan masyarakatnya terbesar di Riau.