NASIONAL (RA) - Polri menangkap sejumlah aktivis dan musisi diduga memanfaatkan demonstrasi 2 Desember guna melakukan praktik makar. Mereka antara lain, Rahmawati Soekarnoputri, Ahmad Dhani Ratna Sarumpaet, Kivlan Zein dan Sri Bintang Pamungkas. Ketua MPR Zulkifli Hasan mengaku prihatin dengan penangkapan mereka.
Zulkifli berharap polri segera menjelaskan pelanggaran hukum yang membuat mereka diamankan. "Ada delapan orang saudara kita. Saya lihat tadi ada ibu Rachmawati. Kita tentu prihatin mudah-mudahan nanti bisa dijelaskan dengan baik apa yang sebetulnya terjadi. Apa masalah yang dihadapi kawan-kawan itu. Saya belum dapat laporan lengkap," kata Zulkifli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (2/12), seperti dikutip dari merdeka.com.
Zulkifli bercerita, Rachmawati telah menyampaikan rencana untuk datang ke Gedung MPR/DPR hari ini. Namun, rencana itu ditolak Zulkifli. Rachmawati, kata dia, juga telah menyampaikan untuk mendorong amandemen UUD 1945 bulan lalu ke MPR.
"Dari ibu Rachmawati memang menyampaikan ke MPR. Tapi saya bilang hari ini enggak bisa dulu juga memang ibu Rachmawati dengan Joko Santoso kembali ke UUD 1945 itu tiga bulam lalu," terangnya.
Selain Rachmawati, lanjutnya, banyak masyarakat meminta agar UUD 1945 diamandemen. Pihaknya juga akan menampung aspirasi itu dan akan dibahas lembaga pengkajian untuk kemudian diputuskan di rapat gabungan MPR.
"Rakyat kan banyak yang minta diubah lagi kita terima. Tapi keputusannya kan ada anggota MPR diputuskan rapat gabungan," tandasnya.
Meski demikian, Ketum PAN ini beranggapan langkah Rachmawati dkk itu tidak tepat disampaikan saat demonstrasi super damai seperti saat ini. Hal ini bisa menimbulkan kesalahpahaman dan dugaan memanfaatkan aksi 2 Desember untuk tindakan makar.
"Momennya kalau hari ini aksi super damai. Kalau ada yang buat seperti itu kesannya manfaatkan super damai. Tentu kurang tepat," pungkasnya.
Sejumlah tokoh yang dibawa ke Mako Brimob Kelapa Dua Depok sampai saat ini belum juga diperiksa penyidik. Padahal mereka sudah dibawa sejak pagi tadi. Mereka antara lain, Rahmawati Soekarnoputri, Ratna Sarumpaet, Kivlan Zein dan Sri Bintang Pamungkas.
Di samping itu, Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) Kris Ibu mengatakan, hingga menjelang pukul 11.00 Wib tadi kliennya belum juga diperiksa. Alasannya, penyidik masih ada pengarahan. "Belum tahu jadwal pemeriksaan. Sampai sekarang belum," kata Kris,.
Kris mengungkapkan dia mendatangi Brimob untuk mendampingi Ratna Sarumpaet. Pihaknya sudah mendampingi sejak Ratna dibawa dari Hotel Sari Pan Pasifik. "Kita awalnya tidak boleh masuk tapi setelah berkoordinasi akhirnya diperbolehkan hanya satu advokat," ungkapnya.
Diperkirakan pemeriksaan dilakukan setelah solat jumat. Saat ini Ratna sudah diperiksa kesehatan dari tim dokter Brimob. "Sudah diperiksa tensi darah, kesehatan umum, tinggi badan dan berat badan," pungkasnya.
