BANGKINANG (RA) - Tinggi elevasi permukaan air Waduk PLTA Koto Panjang terus mengalami peningkatan. Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kampar Muhammad Nasir mengemukakan, kenaikan elevasi waduk tidak terlepas dari tingginya curah hujan.
Nasir menyebutkan, informasi terakhir dari Manajemen Waduk, Senin (21/11), tinggi elevasi mencapai 75,20 meter di atas permukaan laut (mdpl). Ini artinya sudah naik hampir dua meter dari batas minimum elevasi 73,5 mdpl.
Menurut Nasir, kenaikan elevasi akan diikuti naiknya debit Sungai Kampar di daerah hilir waduk. Oleh karena itu, ia mengingatkan agar warga yang tinggal di sekitar aliran Sungai Kampar waspada bencana banjir.
"Kita patokannya elevasi waduk. Sekarang, (elevasi) Sungai Kampar juga sudah naik," kata Nasir, Senin (21/11) pagi dikutip dari tribunpekanbaru.com.
Ia mengatakan, elevasi waduk sewaktu-waktu bisa naik drastis. Menurut Nasir, jika elevasi waduk naik signifikan, maka pintu buangan air (spillway gate) dibuka secara perlahan.
Spillway gate akan dibuka jika tinggi elevasi di angka 83 mdpl dengan debit air masuk (inflow) ke waduk mencapai 1.000 meter kubik per detik.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru hujan diperkirakan terjadi pada sore hingga malam hari.
Angin umumnya bertiup dari arah yang baratan hingga timuran dengan kecepatan 05 - 15 knots atau 09 - 28 km/jam.
Sedangkan tinggi gelombang laut di beberapa wilayah perairan seperti di Rohil, Dumai, Bengkalis, Inhil, dan Meranti, diperkirakan mencapai 0,25 hingga 0,5 meter.
Sementara itu, titik panas di Riau terpantau nihil. Di Sumatra, satu titik panas terpantau berada di Bangka Belitung.
