Kegaduhan di ibu kota dimanfaatkan kelompok radikal lakukan teror

Kegaduhan di ibu kota dimanfaatkan kelompok radikal lakukan teror
Demo 4 November rusuh

NASIONAL (RA) - Pelaku teror bom molotov di Gereja Oikumene, Samarinda, dinilai sengaja memanfaatkan hiruk pikuk kondisi politik pasca-demo besar-besar 4 November lalu. Dikhawatirkan kelompok radikal akan terus memanfaatkan momentum untuk membuat kekacauan.

"Pelaku terorisme selalu memanfaatkan kondisi kacau negara dengan membuat teror. Tujuannya agar masyarakat makin ketakutan," kata salah seorang kelompok ahli BNPT, Syaiful Bakhri, Jumat (18/11), seperti dikutip dari merdeka.com.

Dia mengajak para ulama dan tokoh masyarakat untuk berperan menyuarakan kedamaian ke seluruh umat. Menurutnya, jika kegaduhan terus meluas tentu akan memicu potensi aksi terorisme lebih besar.

"Terorisme itu gerakan laten dan terorisme itu kejahatan luar biasa (extra ordinary crime). Bangsa Indonesia sudah sangat menderita akibat aksi terorisme selama ini terjadi," terang Syaiful.

Guru Besar Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta mengaku agak khawatir dengan rencana akan kembali digelarnya aksi 25 November nanti. Apalagi dikabarkan akan ada juga aksi unjuk rasa kebhinekaan. Hal itu berpotensi menimbulkan gejolak dan bentrokan sosial.

"Kekacauan terjadi kemarin ini mencuri start dari polemik di ibu kota. Kalau ini berkepanjangan dan makin meluas, tentu akan memicu potensi terorisme lebih besar," katanya.

Mengenai tersangka teror di Samarinda mantan napi terorisme, menurutnya, fakta itu harus jadikan landasan bagi pemerintah dan ulama untuk meningkatkan sinergi dalam melakukan deradikalisasi. Selain ahli di bidang ideologi, agama, maupun kebangsaan, juga dibutuhkan pendekatan humanis.

"Tidak menggunakan hukum pidana, media kekerasan, dan intelijen. Apa yang telah dilakukan pemerintah, dalam hal BNPT sudah bagus, meski perlu terus dilakukan penyempurnaan," tuturnya.

Dia juga mendorong adanya sinergi antarlembaga terkait dan peran masyarakat dalam menjalankan deradikalisasi. "Itu mutlak agar program ini berjalan dengan baik," pungkasnya.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index