PEKANBARU (RA) - Tak hanya permasalahan konstruksi bangunan dan meubeler, gedung DPRD Pekanbaru yang dibangun tiga lantai dengan megahnya berdampingan dengan Menara Bank Riau di Jalan Jendral Sudirman juga dihuni oleh makhluk halus yang bergentayangan.

Kisah mistis ini dialami hampir seluruh yang melakukan aktivitas di Gedung DPRD Pekanbaru tersebut. Seperti yang baru ini terjadi dialami seorang awak media yang melakukan peliputan di gedung DPRD Pekanbaru, Putra. Dirinya melihat Kepala Bagian Keuangan DPRD Pekanbaru, Yunina.

Memang bukan hal aneh karena itu memang pegawai di lingkungan DPRD Pekanbaru, namun yang mengejutkan, setelah sempat bertegur sapa dengan Kabag Keuangan tersebut, Putra baru teringat jika Kabag Keuangan yang biasa dipanggil Kak Nina ini saat itu tengah dinas di luar kota.

"Sore itu kan gerimis-gerimis, aku turun dari lantai dua ke lantai dasar. Pas di depan ruang Kabag Keuangan yang berhadap-hadapan dengan Ruang TU, saya melihat Kak Nina. Saya tegur, 'buk', tapi dia tak menjawab dan menunduk saja hingga berlalu ke ruangan Kabag Keuangan. Waktu itu aku mau ke toilet, ketika saya tanya ke Pak Sekwan Kak Nina kemana, Pak Sekwan bilang, Kak Nina keluar kota sejak dua hari yang lalu. Tentu saya kaget dan ditelpon untuk memastikan, ternyata memang Kak Nina di luar kota," ungkap Putra ketika berbincang dengan RiauAktual.com, Rabu (31/10/2012).

Pernyataan serupa juga pernah dialami oleh PPTK Pembangunan Gedung DPRD Pekanbaru, Fanloven. Menurutnya, beberapa waktu lalu dirinya di ruangan Sekwa sedang istirahat siang. Karena tak ingin diganggu, Loven mengunci pintu ruangan Sekwa tersebut yang kuncinya menggunakan kode.

"Saat itu saya ngantuk, dalam kondisi separuh tertidur, saya melihat ada ibu-ibu yang menggandeng anaknya di dalam ruangan. Awalnya memang tak saya hiraukan, setelah sadar kalau pintu saya kunci, saya bangun dan melakukan pengecekan terhadap ibu-ibu itu, ternyata tak ada lagi di dalam ruangan dan pintu ruang Pak Sekwan masih dalam kondisi terkunci, tentu saya langsung kaget dan keluar dari ruangan," paparnya.

Berbeda lagi yang dialami awak media lainnya yang melakukan peliputan di Gedung DPRD, Fikri. Ketika itu Fikri bersama dua orang temannya terkurung hujan dan menunggu hujan reda hingga malam hari sampai waktu Magrib berlalu. Sambil menunggu hujan reda, Fikri bersama tiga orang rekannya sesama wartawan mengetik berita di salah satu ruang fraksi lantai dua. Dalam keheningan dan sama-sama konsentrasi pada ketikan berita masing-masing, Fikri bersama tiga orang rekannya dikagetkan dengan suara tangisan yang terdengar jelas di ruangan tersebut.

"Padahal sudah tidak ada orang lagi, tinggal kami bertiga, memang di bawah ada Satpam. Saya sendiri juga melakukan pengecekan dengan keluar unutk memastikan siapa yang menangis. Ternyata tak ada siapa-siapa dan ruangan semuanya sudah kosong serta gelap. Menyadari hal itu, saya dan rekan saya langsung bergegas meninggalkan kantor DPRD untuk pulang ke rumah masing-masing walaupun masih gerimis," tutur Fikri.

Seperti diketahui, pada lantai tiga gedung tersebut hingga saat ini belum ada dihuni. Sebab, meubeler ruangan di atas belum ada. Sehingga, sebanyak 50 ruangan yang sedianya diperuntukkan sebagai ruang pribadi Anggota DPRD Pekanbaru masih kosong dan tak dihuni. Dengan kondisi tersebut, Rabu (31/10/2012) siang, beberapa wartawan dan anggota dewan mencoba memastikan kondisi lantai tiga tersebut. Memang, dari pantauan langsung di lantai tiga, 50 ruang yang belum terisi menjadi seram dan gelap tak dihuni.

"Hari itu aku juga pernah ingin memberitakan soal meubeler lantai tiga ini, sendirian aku ke lantai tiga dan mengambil fotonya. Sampai di atas, bulu kuduk saya tiba-tiba merinding, tapi aku tak ambil pusing, tetap aku ambil gambar lantai tiga yang belum dilengkapi meubeler. Keesokan harinya saya langsung demam, ketika periksa ke orang pintar, katanya saya kena sapa makhluk halus," tutur Fikri warga Kulim ini. (RA1)