RIAU (RA)- Pemprov Riau hingga saat ini masih melakukan analisa terkait dengan rencana pengelolaan Blok Siak dari PT Chevron yang akan berakhir pada akhir 2013 mendatang. Belum ada penjelasan seperti apa langkah yang akan dilakukan untuk memastikan agar pengalohan minyak tersebut dapat jatuh ketangan Pemprov.

Menurut Asisten Setdaprov Riau, Emrizal Pakis, langkah untuk merebut Blok Siak tersebut merupakan satu peluang. Apalagi berdasarkan pengalaman, setiap ada kontrak yang akan berakhir pemerintah daerah, mendapatkan kesempatan untuk mengelolanya.

"Sampai saat ini masih melakukan analsisa, tentang kemungkinan-kemungkinan. Namun berdasarkan pengalaman, setelah habis kontrak diambil pemerintah daerah," kata Emrizal saat ditemui RiauAktual.com di kantor gubernur, Rabu (31/10).

Seperti Blok Langgak di Kampar-Rohul oleh PT Sarana Pembangunan Rakyat (SPR) dan CPP Blok oleh BSP dan Pertamina Hilir. Dengan ini, Pemprov memiliki alasan untuk optimis merebut pengelolaan Blok Siak tersebut.

Disebutkan Emrizal, jika pengelolaan Blok Siak tersebut dapat direbut, tentunya akan berdampak positip terhadap pembangunan. Karena, Pemprov tidak lagi hanya mendapatkan dari bagi hasil dari pemerintah pusat. Tetapi lebih pada Pembagian pengolahan minyak itu sendiri.(RA2)