OJK Sebut 800 Ribu Lebih Masyarakat Keluhkan Masalah Perbankan

OJK Sebut 800 Ribu Lebih Masyarakat Keluhkan Masalah Perbankan
Ilustrasi Bank.
EKONOMI (RA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut keluhan masyarakat terkait layanan jasa keuangan terus mengalami peningkatan. Tercatat, secara keseluruhan ada 913.092 pengaduan dari pelbagai sektor. Namun, paling banyak berasal dari sektor perbankan.
 
"Ada sekitar 871.746, yang selesai 92 persen atau 802.000, di mana 69.465 sedang dalam proses dan yang tidak selesai 76," ujar Kepala Departemen Perlindungan Konsumen OJK, Anton Prabowo di Bogor, Jumat kemarin malam.
 
Anto Prabowo, biasanya para aduan dari pasar modal, perasuransian, lembaga pembiayaan, dana pensiun, lembaga jasa keuangan lainnya, perbankan dan non lembaga jasa keuangan.
 
Pengaduan kedua, lanjut Anton, berasal dari sektor pembiayaan dan asuransi. Tercatat masing-masing mendapat pengaduan 20.883 dan 15.400. "Pengaduan pembiayaan sudah selesai 98 persen, yang telah diproses 239 dan 8 pengaduan tidak selesai. Kalau asuransi 89,56 persen selesai, 10 persen atau 1.588 sedang proses dan tidak selesai ada 19," jelas dia.
 
Sedangkan pengaduan bersumber dari pasar modal, dana pensiun dan lembaga jasa keuangan lainnya tidak mengalami keluhan secara signifikan.
 
Anton mengungkapkan, dari total keseluruhan pengaduan yang telah selesai mencapai 98 persen, di mana hanya 1 persen dalam proses dan sebanyak 107 pengaduan tidak ada kesepakatan.
 
"Bagi yang tidak selesai, dan tidak sepakat, harus pergi ke mana? Nasabah bisa pergi ke OJK, mengadu ke kami atau ada enam LAPS (Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa) pada sektor keuangan. Fungsinya untuk mediasi dan hasil mediasi ini sifatnya mengikat," ujarnya.
 
Melalui LAPS, lanjut dia, diharapkan lembaga jasa keuangan dapat meningkatkan layanan kepada masyarakat. Sebab, dalam kurun waktu 20 hari pun keluhan masyarakat segera direspon oleh otoritas.(merdeka.com)
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index