Sering Lakukan Pemadaman tak Jelas, PLN Pekanbaru di Hearing Komisi IV DPRD

Sering Lakukan Pemadaman tak Jelas, PLN Pekanbaru di Hearing Komisi IV DPRD
suasana hearing komisi IV bersama PLN

PEKANBARU (RA) - Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru memanggil manajemen PLN Area Pekanbaru untuk menggelar rapat guna mempertanyakan kondisi kelistrikan yang mengakibatkan terjadinya pemadaman tak menentu beberapa hari belakangan.

Hearing ini dilaksanakan DPRD Kota Pekanbaru di ruang rapat Banmus, Kamis (10/11). Hearing dipimpin Ketua Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Roni Amriel, didampingi anggota lainnya seperti Wan Agusti, Mulyadi AMd, Ruslan Tarigan ST, Zaidir Albaiza, Puji Daryanto, dan Ali Suseno. Hadir pula Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Sigit Yuwono yang diketahui bahwa beliau sebelum duduk di DPRD Kota Pekanbaru juga pernah bekerja di PLN.

Sementara dari PLN hadir Manager Area Pekanbaru Laode didampingi pejabat penting lainnya di PLN Area Pekanbaru.

Dalam Hearing ini, Roni Amriel langsung memaparkan berbagai persoalan pemadaman listrik yang selama ini dikeluhkan oleh masyarakat, termasuk juga menyinggung kinerja PLN yang dinilai belum maksimal bahkan semakin menurun.

"Kita sangat sayangkan pemadaman bergilir ini, bahkan kita di dewan tidak pernah dilibatkan terkait kondisi ril yang terjadi, seharusnya beri informasi secara konperehensif ke kami kalau perlu per dapil (daerah pemilihan, red), dan sosialisisasikan kepada masyarakat terkait pemadaman ini," kata Roni mengawali rapat.

Selain itu, Roni juga meminta kepastian dari pihak PLN sampai kapan pemadaman harus terjadi, dan bentuk tanggungjawab PLN kepada masyarakat seperti apa. Karena munurut Roni hingga saat ini ketika listrik padam, masyarakat tidak dapat kontribusi dari pihak PLN, sementara ketika masyarakat telat melakukan pembayaran jaringan listrik langsung diputuskan.

Demikian pula dikatakan Pimpinan DPRD Kota Pekanbaru Sigit Yuwo ST. Dimana Sigit meminta kepada pihak PLN untuk tidak melakukan pemadaman di saat beban puncak pemakaian.

"Kasihan masyarakat, waktu shalat Maghrib mati lampu, kalaupun ada pemadaman informasikan ke masyarakat agar pengurus mushala dan masjid bisa menyediakan genset segala macamnya," pintanya.

Hal senada juga disinggung oleh Mulyadi Amd, dimana menurut Politisi PKS ini, pihak PLN seharusnya tidak menimbulkan citra negatif di tengah masyarakat terkait pemadaman listrik di waktu-waktu beban puncak pemakaian.

"Pekanbaru punya program maghrib mengaji, jadi kalau pihak PLN sering melakukan pemadaman di jam-jam itu (saat Maghrib), jadi jangan salahkan masyarakat jika PLN terkesan menggagalkan program tersebut karena sudah dipastikan masyarakat akan terganggu dengan pemadaman ini," ucapnya.

Selain soal pemadaman, Komisi IV juga menyinggung persoalan belum beroperasinya PLTU Tenayan Raya. "PLN sibuk buat janji katanya bulan Juni PLTU Tenayan Raya sudah bisa beroperasi, buktinya sampai sekarang apa, seharusnya PLTU tersebut bisa membantu krisis litrik yang terjadi saat ini," sebut anggota Komisi IV lainnya Ruslan Tarigan.

Rapat ini berlangsung alot dari pagi pukul 10.00 WIB dan hingga pukul 13.40 wib.

Menjawab pertanyaan dewan, PLN hanya mengutarakan alasan klasik. "Pemadaman listrik ini sebenarnya terdiri dari 2 macam, yakni pemadaman terencana karena ada pemeliharaan jaringan dan pemadaman mendadak disebabkan gangguan, dan yang paling sering terjadi gangguan jaringan seperti yang terjadi sekarang," ungkap Kepala PLN Area Pekanbaru Laode, kepada Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru.

Menurut Laode, pemadaman bergilir karena pemeliharaan jaringan di gardu induk Jalan Garuda Sakti dan Teluk Lembu dilakukan siang hari. Namun ketika pemadaman terjadi di malam hari, maka ini diakibatkan gangguan dan defisit.

"Rusak temporer itu, nyisip trafo. Pemadamannya maksimal dua jam. Sekarang pemadamannya lebih banyak malam saja, biasanya 3 sampai 4 hari, setelah itu normal lagi. Artinya, bukan meluas seperti dulu, siang dan malam padam," kata Tri Ariyanto, Asisten Manager Perencanaan PLN Pekanbaru dalam rapat itu.

Diterangkan Tri Ariyanto lagi, sebenarnya sistem koneksi jaringan Sumatera sekarang surplus. Itu terjadi karena tidak ada gangguan. Saat ini, pemadaman terencana pasti ada. Tapi tidak terus-terusan. Nemun menurut Tri Ariyanto, pihaknya tetap meminimalisir pemadaman di Pekanbaru. "Pasti kita minimalisir lokasi padamnya," tambahnya.

Semenatara ketika Komisi IV meminta jawaban pasti terkait sampai kapan pemadaman akan terjadi, Ariyanto menyebutkan, jadwal pemadaman sudah diumumkan di beberapa media massa, yakni hingga Sabtu 12 November 2016 ini.

"Namun secara umum, pemadaman ini tetap terjadi hingga sampai Desember 2016 ini. bukan berarti nol pemadaman. Pasti ada pemadaman, karena peralatan belum memadai dan sebenarnya harus upgrade. Saat ini, PLTU Tenayan sudah beroperasi satu mesin. PLTU itu sudah ngirim daya ke PLN. Itu baru secara suplay, tapi secara komersil belum," sebut Ariyanto.

Untuk saat ini, lanjut Ariyanto, Kota Pekanbaru memiliki 5 gardu induk dan akan dioptimalkan. "Kedepan PLN akan melakukan jaringan kabel tanah, untuk menjaga keandalan di kota ini," tandasnya. (DWI)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index