Insiden Pesawat Selama 2016, dari Jatuh, Nyungsep hingga Hilang Kontak

Insiden Pesawat Selama 2016, dari Jatuh, Nyungsep hingga Hilang Kontak
Ilustrasi.
NASIONAL (RA) - Jakarta, Pesawat kargo dengan nomor register PK-SWW rute Timika-Ilaga, Papua, dikabarkan hilang kontak, Senin (31/10/2016). Itu bukan merupakan pesawat pertama yang hilang kontak selama 2016 ini. 
 
Deretan insiden melibatkan pesawat sudah terjadi sejak awal tahun ini. Dimulai dengan pesawat latih milik TNI AU jenis Super Tucano buatan Brasil, jatuh di suatu rumah di Jalan Laksda Adisucipto, Belimbing, Malang, Jawa Timur.
 
Pesawat tempur taktis dari Skadron 21 Lanud Abdulrachman Saleh itu jatuh saat sedang test flight pada Rabu 1 Februari 2016. "Pesawat dalam rangka test flight," kata Kapantek Lanud Abdul Rachman Saleh, Mayor Sus Hamdi Londong Alu waktu itu. 
 
Sebulan kemudian, warga Batam dihebohkan oleh kabar kru kapal pintas samudra yang berlayar dari Johor, Malaysia tujuan Batam, yang mengaku melihat pesawat kecil jatuh tak jauh dari Pelabuhan Ferry Internasional Batam. Pesawat tanpa awak itu jatuh pada Kamis 31 Maret 2016 sore , dan langsung dievakuasi ke Pelabuhan Batam Center. “Polisi langsung mengevakuasi pesawat pengintai tanpa awak tersebut ke Mapolda Kepri,” ujarnya Kapolda Kepri Brigjen Sambudi Gusdian kala itu. 
 
Selanjutnya pada Senin 20 Juli 2016, pesawat latih jatuh dengan posisi bagian depannya nyungsep di tambak milik warga di Desa Gojoyo, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Saat didatangi petugas, pesawat sudah kosong tanpa awak. Di sekitar lokasi juga tak ditemukan orang atau awak pesawat.
 
Lalu pada Selasa 30 Agustus 2016, pesawat milik Angkasa Aviation Academy dengan nomor PK-WTK jatuh di lahan persawahan Desa Banjarwangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. 
 
Berdasarkan kesaksian Jazuli, seorang guru di SMK Maritim Cirebon, pesawat tersebut sempat melintas dan berputar-putar di atas sekolah yang memang berada di samping persawahan itu. Kejadian ini diikuti jatuhnya pesawat jenis Grand Caravan PK-LTV milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, Papua, di Bandara Aminggaru, Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua pada Kamis 13 Oktober 2016, sekira pukul 06.25 WIT. 
 
Pesawat yang dioperasikan oleh operator penerbangan Asian One Air ini dikemudikan oleh pilot Capten Jaron Burhani dan Co Pilot AKP Stevanus. Informasi yang dihimpun, awalnya pesawat nahas ini melakukan pendaratan di runway 25 dalam keadaan aman sambil melaju ke arah tengah runway.
 
Kemudian dilakukan rem kiri, namun tidak berfungsi. Pesawat terus melaju kencang hingga ke ujung runway 07 dan terjatuh dengan posisi miring.(okezone.com)
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index