Rumah Ketua Partai Nasdem Riau di Teror Molotov

Rumah Ketua Partai Nasdem Riau di Teror Molotov
ilustrasi

RIAU (RA) - Pihak kepolisian sedang menyelidiki penemuan benda mirip molotov di rumah mewah milik Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Provinsi Riau.

Benda yang diduga molotov tersebut ditemukan di belakang rumah milik Iskandar Husein di jalan Sisingamangaraja ujung, Kecamatan Lima Puluh Pekanbaru, Rabu (19/10/2016).

Penemuan molotov tersebut pertama kali diketahui oleh petugas keamanan rumah tersebut bernama Ahmad (28) sekitar pukul 03.30 wib dini hari tadi. Akan tetapi sang sekurity tidak mengetahui siapa yang meletakkan benda yang terdiri dari botol bersisi minyak dan sumbu tersebut di TKP.

Sementara itu, terkait temuan benda mirip molotov tersebut pihak kepolisian yang terdiri dari Polresta dan Polsek Limapuluh langsung mengamankan lokasi guna melakukan penyelidikan.

Ia menuturkan, molotov yang ditemukan dalam keadaan masih utuh di bagian belakang rumah, sebagian masih berada di dalam kantong plastik. "Ada beberapa benda yang diduga merupakan bom molotov serta peralatan seperti botol dan bahan bakar yang diletakkan di dalam kantong plastik," ujar Wakapolresta Pekanbaru AKBP Ady Wibowo.

Waka Polresta juga mengatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait penemuan ini, Ia belum mau membuat kesimpulan motif kejadian tersebut.

Sementara itu sang pemilik rumah Iskandar Husein mengatakan percobaan pelemparan bom molotov tersebut dilakukan oleh orang tidak dikenal (OTK) itu melalui bagian belakang rumahnya. Kebetulan di belakang rumah Iskandar juga ada jalan. "Iya, percobaan melotov tapi tidak terjadi apa apa,'' tuturnya.

Menurut Ketua DPW Partai NasDem ini, bom molotov itu yang terbahan botol, plastik, sumbu serta campuran minyak tanah dan solar. Bom molotov itu dilempar dari bagian belakang rumah, Rabu dini hari sekitar pukul 03.30 WIB.

Untungnya bom itu belum sempat meledak dan merusak barang barang berharga yang ada di bagian belakang rumah.

Saat ditanya kecurigaan terkait pelaku di balik pelemparan bom molotov itu, mantan Kepala Kanwil Departemen Transmigrasi Provinsi Riau ini tidak mau menduga duga apakah hal itu terkait dengan masalah politik atau persaingan bisnis. "Ndak bisa saya menduga duga seperti itu," pungkasnya sepeti dilansir riauterkini.com.

Sementara itu sejumlah masyarakat sekitar mengaku tidak mengetahui kejadian di rumah berwarna abu-abu tersebut. "Pagar rumah ini sering tertutup, jadi kita tidak mengetahui apa yang terjadi," ujar salah seorang warga.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index