Cuaca Kondusif, BNPB Hentikan Operasi Modifikasi Cuaca di Riau

Cuaca Kondusif, BNPB Hentikan Operasi Modifikasi Cuaca di Riau
ilustrasi

RIAU (RA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menghentikan operasi modifikasi cuaca. Selama ini upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan dilakukan dengan cara penyebaran garam menggunakan pesawat Cassa 212.

"Pesawat telah ditarik BNPB dengan pertimbangan Riau kondusif dari Karhutla," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Edwar Sanger, Rabu (12/10).

Edwar menjelaskan, keputusan menghentikan operasi modifikasi cuaca di Riau setelah menggelar rapat terpadu bersama BNPB dan Menkopolhukam beberapa waktu lalu. Hasilnya, Riau dianggap mulai kondusif dari bencana tahunan Karhutla dan cuaca diperkirakan terus membaik meski belum memasuki musim hujan.

"Karena di Riau sudah kondusif, pesawat itu bisa dimanfaatkan oleh daerah lain yang lebih membutuhkan," lanjutnya.

Operasi teknologi modifikasi cuaca dengan cara menyebar garam di langit Riau mulai dilakukan pada Juli 2016 lalu. Selama empat bulan beroperasi di Riau, pesawat tersebut telah menyebar sebanyak 66,4 ton garam dari 73 kali penerbangan. Wilayah operasi TMC meliputi seluruh Riau dengan sasaran awan Cumulus pada ketinggian 9.000 hingga 12.000 kaki.

Operasi TMC itu sendiri dilakukan oleh satuan tugas udara penanggulangan Karhutla Riau dengan menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Selain pesawat Cassa, sebelumnya BNPB juga telah menarik empat elikopter dan dua pesawat pengebom air. Keempat helikopter tersebut adalah MI-8MVT UR-CMI, MI-171, MI-8MVT UR-CMJ dan MI-172 yang diperbantukan BNPB secara bertahap sejak April 2016 lalu. Selain helikopter, dua pesawat pengebom air jenis Air Tractor turut ditarik ke Jakarta.

Meski begitu, Edwar mengatakan BNPB tetap menyiagakan dua heli jenis Sikorsky dan MI-8 di Riau mengingat kebakaran hutan dan lahan masih terpantau di sejumlah wilayah. (antarariau)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index