Warga Riau Mulai Meninggalkan Pengobatan Tradisional

Warga Riau Mulai Meninggalkan Pengobatan Tradisional
ilustrasi

RIAU (RA) - Badan Pusat Statistik Riau mencatat penduduk yang kini masih mengunjungi praktek pengobatan tradisional atau lainnya kurang dari empat persen.

"Hal ini menunjukkan besarnya kesadaran masyarakat untuk berobat pada fasilitas kesehatan yang memiliki standar kesehatan yang lebih baik," kata Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisa Statistik BPS Riau, Jhoni Kasmuri, dalam keterangannya di Pekanbaru, Rabu, seperti yang dilansir dari antarariau.

Data tersebut menurut Jhoni, berdasarkan laporan wilayah dan analisa Statistik BPS bedasarkan Statistik Daerah Provinsi Riau 2015, diselesaikan laporannya dikelola BPS Riau tahun 2016.

Menurut dia, berkurangnya kunjungan penduduk pada praktek pengobatan tradisional bersamaan dengan itu juga kepercayaan masyarakat menggunakan bukan tenaga kesehatan (dukun) sebagai penolong kelahiran mengalami penurunan yakni 11,59 persen.  

Artinya, katanya, kepercayaan masyarakat terhadap tenaga medis dalam hal pertolongan kelahiran meningkat di tahun 2015.

"Hal ini ditandai dengan bertambahnya  persentase masyarakat yang menggunakan tenaga medis sebagai penolong kelahiran, dari 87,41 persen tahun 2014 meningkat menjadi 88,96 persen tahun 2015," katanya.                    

Sementara tenaga medis yang dimaksud antara lain dokter, bidan dan tenaga paramedis lainnya. Disisi lain, pemerintah dapat merangkul dukun bersalin dan  bukan tenaga kesehatan untuk dilatih dan dibina agar penanganan kelahiran dapat mengikuti standar kesehatan

Ia menyebutkan, sebagian besar masyarakat Riau berobat di tempat praktek dokter mencapai 53,69 persen dan di puskesmas atau puskesmas pembantu sebesar 28,80 persen.    

"Kemudian masyarakat yang berobat ke rumah sakit swasta 8,33 persen dan rumah sakit pemerintah sebanyak 7,83 persen," katanya.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index