Alfamart dan Indomaret Tumbuh Subur di Pekanbaru, Hingga Masuk Gang

Alfamart dan Indomaret Tumbuh Subur di Pekanbaru, Hingga Masuk Gang
Gerai Indomaret di Jalan Uka, di kawasan padat penduduk.

PEKANBARU (RA) - Jumlah ritel Indomaret di Kota Pekanbaru semakin hari semakin bertambah saja, padahal dari perizinan yang diberikan hanya 100 gerai untuk masing-masing ritel Indomaret dan Alfamart. Alhasil, gerai usaha sistem franchise ini menyerbu hingga ke gang-gang jalan pemukiman.

Indomaret dan Alfamart mulai buka dan beroperasi di jalan pemukiman. Seperti di Jalan Suka Karya, dulunya hanya ada 1 gerai Alfamart dan 1 pula Indomaret, saat ini bertambah satu persatu sudah lebih dari satu.

Padahal di jalan ini ramai pedagang kedai harian. Dengan semakin bertambahnya ritel membuat kedai harian sepi pembeli. Demikian pula minimarket yang sebelumnya ada, juga sepi pembeli, sebab dibanding harga di minimarket lebih mahal ketimbang ritel Alfamart Indomaret. Karena ritel berani banting harga untuk tahap awal.

Kondisi ini diakibatkan ritel yang memiliki jaringan se Indonesia tersebut seperti ingin menguasai pasar, dimana mereka memberi tempat dan pelayanan yang baik, kemudian beberapa harga awalnya diturunkan dahulu, setelah masyarakat sudah terbiasa berbelanja di ritel maka harga bisa dipermainkan.

"Dulu murah-murah, mungkin karena di samping itu kan masih ada minimarket waktu itu, sekarang minimarket sudah tutup dan hanya ada Indomaret saja, makanya bisa mereka naikkan harga," kata salah seorang warga di Jalan Suka Karya Pekanbaru, Arif kepada wartawan, Sabtu.

Salah seorang pemilik kedai harian Shofia mengaku, bahwa memang tidak terasa adanya pengurangan pembeli di kedainya. Sebab pangsa pasarnya berbeda, dimana orang yang berbelanja di ritel hanya untuk barang tertentu.

"Kalau beli beras, telor, dan lainnya tetap ke kedai kita kok. Paling ke Alfamart itu hanya beli yang tidak ada di kedai saja, seperti kondom," sebutnya sambil tertawa.

Lain hal dengan Hasnah, pemilik warung kecil ini mengaku memang merasakan dampak sejak bermunculnya ritel Alfamart maupun Indomaret di Kota Pekanbaru. Dahulu ia bisa membuka beberapa kios kecil di pingiran jalan dengan gerobak, sekarang sudah tidak ada lagi, bahkan kedai di depan rumahnya pun sudah kehilangan pembeli.

"Kacau kali lah setelah ada ritel ini, sampai permen pun tak ada yang beli di kedai kita lagi, semua ada dijual di ritel. Tengok itu, air galon juga ada di situ," sesalnya.
 

(warung gerobak warga ini tutup karna kalah saing dengan ritel baru yang berdiri disampingnya)

 

Anggota DPRD Kota Pekanbaru Mulyadi Anwar juga menyampaikan kekecewaannya, dimana saat ini bermunculan gerai ritel menjamur hingga pelosok masuk gang pemukiman warga, sehingga menjadi ancaman serius bagi pedagang tempatan.

"Iya kita lihat di Jalan Uka tepatnya di RW 21, sudah berdiri pula ritel Indomaret. Ini kan sudah masuh jalan pemukiman, istilahnya masuk gang," terangnya.

Ditegaskannya, sebelum gerai ini beroperasi harus ditindak. Tidak ada kata sepakat untuk persoalan ini, sebab biasanya memang ritel ini sangat berani, mendirikan bangunan terlebih dahulu, meskipun dipersoalkan masyarakat tetap saja gerainya diselesaikan seperti pemasangan merk dan sebagainya, entah apa yang terjadi lama kelamaan akhirnya beroperasi juga. Karena sejauh ini belum ada diketahui gerai ritel dibongkar, karena sistemnya franchise, toko milik masyarakat dan merk dibuat pihak ritel.

"Ini harus disikapi serius, jangan sampai beroperasi. Saya sekarang masih melakukan perbincangan di tingkat pemerintah dan dinas terkait mempertanyakan ini. Bagaimana pun masyarakat yang selama ini sudah menjadi pengusaha tidak boleh menurun, harus terus ditingkatkan," ujar Politisi PKS ini.

Disampaikannya, selama ini masyarakat di pemukiman sudah mandiri menjadi pengusaha dengan berdagang membuka warung kedai kecil-kecilan. Namun dengan bermunculannya gerai ritel, dikhawatirkan akan mengikis jiwa wirausaha menjadi karyawan. Karena berapa banyak warga yang akhirnya harus rela bekerja dibawah aturan ritel dengan gaji setiap bulannya.

"Kenapa harus sampai ke pemukiman warga, harusnya hanya di jalan utama atau jalan-jalan besar saja," pungkas Mulyadi.

Sementara pihak Indomaret terkait persoalan ini belum ada yang bisa dikonfirmasi. Nomor seluler pengelola Indomaret di Pekanbaru sudah tidak aktif. Masih terus dilakukan upaya konfirmasi untuk mencari tahu mengapa sampai ritel ini tumbuh subur sampai ke gang dan jalan pemukiman penduduk. (MAD)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index