EKONOMI (RA) - Pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla (JK) resmi memberlakukan program pengampunan pajak atau Tax Amnesty sejak Juni lalu. Program tahun ini menjadi kali ke-4 Indonesia memberlakukan pengampunan pajak.
Sebelum tahun ini, amnesti pajak diberlakukan pada 1964, 1984, dan 2008. Beda dengan sebelumnya, pengampunan pajak tahun ini juga menyasar harta konglomerat Indonesia di luar negeri. Jumlahnya diperkirakan mencapai sekitar Rp 4.000 triliun.
Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi mengatakan, pengampunan pajak tak semata-semata bertujuan untuk meningkatkan penerimaan negara dalam jangka pendek. Tapi juga memperluas basis pajak.
"Kami tidak hanya fokus pada uang tebusan yang sebesar Rp 165 triliun. Ada juga repatriasi, deklarasi, dan kewajiban membayar tunggakan pajak," katanya.
"Tujuan amnesti pajak adalah mendapatkan basis pajak yang baru," lanjut Ken.
Meski belum tampak banyak peminat di awal bulan, saat ini Tax Amnesty mulai diikuti oleh sejumlah para orang terkaya Indonesia. Tak lupa, para orang kaya ini turut mengajak ke koleganya sesama pengusaha untuk mengikuti program andalan Presiden Jokowi ini.
1.Tak perlu ragu, pemerintah sudah beri kejelasan
Putra bungsu Presiden kedua Republik Indonesia Soeharto, Hutomo Mandala Putra, mengakui sempat ada keraguan untuk mengikuti program ini. Namun, karena adanya testimoni dari para rekannya, akhirnya Tommy mau mengikuti program Tax Amnesty.
"Hari ini saya berkunjung ke kantor pajak dalam rangka mengikuti program tax amnesty, dapat surat dari pajak, mulai dari pelaporan tax amnesty saya. Alhamdulillah lancar semuanya berjalan lancar," ujar Tommy di Jakarta.
"Dan saya ingin sampaikan awalnya memang mungkin masyarakat Indonesia masih banyak keraguan, saya imbau untuk ikut berpartisipasi karena ini memang program untuk meningkatkan ekonomi bangsa dan keraguan-keraguan yang ada sudah bisa diperjelas oleh Kementerian Keuangan dan DJP sehingga saya saat ini bisa di sini karena memang keraguan tidak perlu diragukan lagi," sambungnya.
2.Ikut Tax Amnesty seperti dimerdekakan
Bos Lippo Grup James Riady mendatangi kantor pajak untuk mengikuti program Tax Amnesty atau pengampunan pajak. Ditemui usai melaporkan hartanya, James Riady berpesan rekan-rekannya sesama pengusaha untuk sesegera mungkin memanfaatkan program Tax Amnesty.
Menurutnya, program ini bisa menjadi peluang bagi para pengusaha yang ingin berinvestasi di Tanah Air.
"Secepat mungkin lah datang untuk menyelesaikan proses ini sehingga bisa masuk sistem. Seperti dimerdekakan. Untuk selanjutnya itu masuk dalam sistem dan menjadi bagian dalam pembangunan nasional kita ini," tutur putra dari konglomerat Mochtar Riady tersebut.
3.Ikut Tax Amnesty bantu perbaikan ekonomi RI
Chairman Lippo Group, James Tjahja Riady, mengatakan keterlibatannya dalam program ini untuk berkontribusi dalam perbaikan ekonomi di Indonesia. Diharapkan, dana repatriasi dan deklarasi tersebut bisa digunakan untuk menciptakan investasi yang memberi kesempatan kerja baru.
"Dalam pikiran saya hanya bekerja 3 kali lebih cepat supaya bisa membangun lapangan pekerjaan khususnya di daerah terpencil," kata James di Jakarta.
4.Pelayanan Tax Amnesty sudah prima
Thohir bersaudara, Erick dan Garibaldi 'Boy' Thohir, mengikuti program pengampunan pajak atau Tax Amnesty. Keikutsertaan kedua saudara ini menambah daftar panjang Wajib Pajak (WP) besar yang mengikuti program ini, setelah sebelumnya Sofyan Wanandi dan bos Lippo Group, James Riady.
Boy mengaku terkesan dengan pelayanan di kantor wilayah pajak besar IV, Jakarta. Menurutnya, pengusaha benar-benar mendapat jaminan pelayanan terbaik dan terjaga kerahasiaannya.
"Penerimaan oleh pak kanwil cukup baik, simpel, waktu saya mengisi formulir A, formulir B itu mudah kok. Menurut saya hanya tinggal willingness pengusaha saja kok. Penerimaannya sangat baik sekali. Sangat welcome. Karena teman pajak tahu kalau kita mitra pemerintah dalam pembangunan," ujar Boy.
5.Ikut Tax Amnesty agar menjadi panutan
Boy Thohir mengimbau kepada rekan-rekan pengusaha Tanah Air untuk segera mengikuti program Tax Amnesty. Dirinya ingin agar para pengusaha bisa memberi contoh untuk taat pada pajak.
"Saya sih mengimbau kepada temen pengusaha nasional tidak perlu menunggu. Marilah kita dukung sama-sama. Kalau bisa minggu ini ya minggu ini atau minggu depan. Daftar saja dahulu, kan masih ada kesempatan kedua dan ketiga kalau ada yang perlu dikoreksi. Mari beri motivasi ke pengusaha lainnya," ucapnya di Jakarta. (merdeka.com)
Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
