RIAU (RA) - Lantaran berdekatan dengan Hari Raya Idul Adha 2016, kegiatan Humas Workshop se-Provinsi Riau yang direncanakan digelar 9-10 September 2016, diundur ke tanggal 23-24 September 2016. Pengunduran jadwal workshop tajaan Serikat Perusahaan Pers Cabang Riau itu, juga dikarenakan permintaan khusus Kepala Kejaksaan Tinggi Riau selaku salah seorang pembicara.

"Alhamdulillah, Ketua Dewan Pers, dan Ketua Harian SPS Pusat sudah konfirmasi kehadiran mereka sebagai pembicara pada Humas Workshop nanti. Khusus Kajati Riau, pak Uung Abdul S, antusias menjadi pembicara, dan meminta jadwal ulang lantaran kesibukan beliau,’’ ujar Ketua SPS Cabang Riau, Zulmansyah Sekedang, kemarin.

Menurut Zulmansyah, selain humas workshop yang direncanakan dilaksanakan di salah satu hotel berbintang di Pekanbaru itu, juga digelar dialog ‘’Pola Kerjasama Pemda-Perusahaan Pers Berdasarkan Ketentuan Perundangan yang Sah’’ bersama Dewan Pers, SPS, BPK Riau, dan Kajati Riau.

"Melalui dialog, akan terang benderang seputar permasalahan regulasi teman-teman humas di Pemda, DPRD, dan perusahaan swasta terkait pola kerjasama dengan media cetak dan online,"sebutnya.

Di tempat sama, Ketua Panitia Novrizon Burman mengatakan Humas Workshop yang pesertanya adalah pejabat hubungan masyarakat, baik instansi pemerintah maupun swasta, itu bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan para humas dalam upaya menjalin hubungan yang harmonis dan sinergis dengan insan media.

"Insya Allah, bila hubungan harmonis dan sinergis ini terus terjalin, tentu akan menguntungkan iklim investasi di daerah,"katanya.

Dalam Humas Workshop ini, SPS Cabang Riau akan menghadirkan antara lain Yosef Adi Prasetyo (Ketua Dewan Pers), Ahmad Djauhar (Ketua Harian SPS Pusat), Uung Abdul S (Kajati Riau), Harry Purwaka (Kepala BPK Riau), dan Zulmansyah Sekedang (Ketua SPS Cabang Riau).

"Bagi kalangan humas yang berminat, silakan mendaftar ke Sekretariat SPS Cabang Riau, Jalan Sumatera No. 6 Pekanbaru, atau hubungi Sdr. Novrizon Burman di nomor 0813 1144 3474," tutup Novrizon Burma.