Menag Pertanyakan Kualitas Tenda Jemaah Haji di Arafah

Menag Pertanyakan Kualitas Tenda Jemaah Haji di Arafah
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin/ANT/Akbar Nugroho Gumay.
NASIONAL (RA) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengecek langsung kualitas tenda jemaah haji di Padang Arafah. Lukman mempertanyakan ketahanan tenda yang akan digunakan saat puncak ibadah haji wukuf yang berlangsung 11 September.
 
"Ini konstruksinya memang begini? Kuat tidak ini?" tanya Lukman saat meninjau kesiapan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), Mekkah, Selasa 6 September malam waktu Arab Saudi.
 
Pertanyaan muncul ketika ia menemukan tenda terbuka yang tak memiliki tiang penyangga di bagian tengah. Lukman tampak menggoyang-goyang tenda untuk memastikan.
 
Menag mempertanyakan karena tak mau insiden tenda roboh di musim haji tahun lalu kembali terjadi. Lukman akhirnya mendapat penjelasan dari Muassasah, pihak swasta yang ditunjuk pemerintah Arab Saudi untuk mengurus haji. Tenda berukuran 2,5x3 meter itu bukan tenda utama. Tenda itu akan digunakan untuk jemaah duduk santai sembari berbincang.
 
Lukman menghabiskan empat jam berkeliling Arafah, Muzdalifah, dan Mina memastikan Muassasah mematuhi kesepakatan kontrak. Di Arafah jamaah akan tinggal di sebuah tenda terbuka non permanen beralaskan karpet dan pendingin water fan atau kipas angin yang mengeluarkan air.
 
Di Muzdalifah, ia mencoba fasilitas kartpet yang untuk pertama kalinya disiapkan Muassasah bagi jemaah Indonesia. Jemaah akan tinggal selama sekitar setengah hari hingga tengah malam untuk mengumpulkan batu yang akan digunakan dalam lontar jumrah. Selama di Muzdalifah jemaah akan difasilitasi dengan karpet tanpa tenda.
 
Di Mina, jamaah memperoleh fasilitas tenda tertutup dengan pendingin ruangan sebab akan tinggal lebih lama. Pada kesempatan itu belum semua fasilitas tersedia, beberapa tenda di Arafah juga belum selesai didirikan. Namun, Muassasah menjanjikan semua akan siap, Rabu 7 September.
 
Di setiap lokasi, jemaah Indonesia akan dikelompokkan menurut maktab atau pengelola pemondokan. Total terdapat 52 maktab dengan masing-masing maktab bertanggung jawab pada sekitar 3 ribu jemaah. Selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina seluruh jemaah akan memperoleh 15 kali makan dan satu kali makanan ringan. (metrotvnews.com)
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index