NASIONAL (RA) - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari Gerindra Sandiaga Uno mulai sering melakukan serangan politik kepada incumbent Basuki T Purnama (Ahok). Meskipun, serangan tersebut dilakukan melalui sindiran-sindiran yang dalam buat seorang Ahok. Namun sindiran ini bisa dibilang berdampak negatif buat citra Ahok.
Cara Ahok memimpin DKI nampaknya salah satu amunisi Sandiaga untuk menyerang. Salah satunya, saat Sandiaga berkunjung ke kantor Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (12/8) kemarin. Dalam pertemuan itu, Sandiaga menceritakan berapi-apinya Ahok saat diajak berdiskusi sampai dirinya tak mendapat kesempatan untuk bicara.
"Tadinya saya pikir mau senyum-senyum, tapi langsung nge-gas (tidak basa-basi) aja. Saya baru ngomong sepatah kata, digas lagi," kata Sandiaga usai bertemu Ahok.
Menurut Sandiaga, saat pembicaraan berdua, Ahok lebih dominan. Selama 25 menit pembicaraan, Ahok berbicara selama 24 menit, sementara ia kebagian berbicara satu menit.
"Tapi ya itu memang karakter Beliau, jadi kita tentunya hormati beliau yang menjabat," kata Sandiaga.
Tidak cuma soal gaya bicara, Sandiaga juga menyindir bahwa Ahok bakal kalah di Pilgub DKI Jakarta 2017. Dia yakin, Balai Kota akan menjadi kantornya usai Pilgub DKI yang digelar Februari nanti. Hal itu disampaikan saat berkunjung ke Balai Kota untuk bertemu Sekda DKI Saefullah.
"Sekalian saya lihat kantor baru saya nanti 2017. Bagus banget kantornya," sambungnya.
Sandiaga juga mengungkap isi pertemuan dengan Ahok. Menurut dia, Ahok berapi-api mengungkap kekecewaannya pada Gerindra yang selalu bermain isu SARA menyerang mantan Bupati Belitung Timur. Ahok disebut punya dendam. Komentar ini yang kemudian membuat Ahok ingin dilaporkan ke polisi oleh Politisi Gerindra Habiburokhman.
"sepertinya Pak Gubernur dendam. Dendam kesumat kepada oknum-oknum yang gak disebutkannya namanya siapa, tapi oknum-oknum tersebut terus mengobarkan isu-isu SARA. Dan dia akan melawan masalah rasisme ini sampai betul-betul menjadi suatu hal yang dia kedepankan. Istilahnya dia bilang saya bersedia untuk mati untuk melawan isu-isu itu," terang Sandiaga.
Kemudian, Sandiaga mengucapkan selamat kepada Ahok. Entah apa maksudnya, tapi Sandiaga minta Ahok terus menjaga sifat emosionalnya.
"Selamat Pak Ahok, terus jaga emosinya. Karena rakyat ingin perubahan Jakarta lebih sejuk, ingin penciptaan lapangan pekerjaan," kata Sandiaga di Jalan Prapanca Raya, Jakarta Selatan, kemarin.
Dia menganggap, warga ibukota saat ini tidak tertarik dengan perpolitikan yang gaduh. Sebab lebih memilih demokrasi yang sejuk sehingga lebih sejahtera.
"Fokus mereka bukan politik, saya melihat dalam Pilkada ini warga ingin pilihan yang jelas, yang bagus," ungkap pengusaha muda ini. (merdeka.com)
