Hearing Komisi II DPRD Kota Pekanbaru

Tiap Tahun PDAM TIrta Siak ALami Defisit

Tiap Tahun PDAM TIrta Siak ALami Defisit
Suasana Hearing. RA1

PEKANBARU (RA) - Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Kamis (04/10/2012) sore menggelar rapat kerja bersama PDAM Tirta Siak guna mengetahui kondisi perusahaan daerah tersebut setelah dibawah kepemimpinan Direktur Utama yang baru, Edwin. Dari rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II, Ir Nofrizal MM terkuak bahwa PDAM setiap tahun mengalami defisit.

"Aneh, setiap tahun mereka itu mengalami defisit karena lebih besar biaya pengeluaran daripada penerimaan, tapi mereka tetap jalan. Makanya, kita belum bisa berharap banyak dari PDAM ini, mulai dari manajemen hingga pengelolaan keuangannya masih belum maksimal. Seperti tadi pemaparan dari Kabag Keuangan PDAM tadi, kita tidak begitu jelas," ungkap Nofrizal ketika dikonfirmasi usai rapat digelar.

Dalam rapat yang berlangsung alot tersebut, anggota Komisi II, Afrizal Usman juga menentang keras wacana Walikota Pekanbaru, Firdaus MT yang ingin menyerahkan pengelolaan PDAM ini kepada pihak ketiga. Politisi Partai Golkar ini menegaskan agar PDAM tidak perlu terpukau dengan wacana dari Walikota tersebut.

"Walikota kita ini terlalu banyak berwacana, mulai dari wacana ingin buat kantor walikota yang baru, wacana Pasar Cik Puan kepada pihak ketiga termasuk wacana PDAM ini kepada pihak ketiga juga. Sebenarnya ini hanya wacana dan kita juga keberatan jika diserahkan kepada pihak ketiga, bukannya menyelesaikan masalah, malah akan menambah masalah," ujarnya di tengah forum.

Anggota Komisi II lainnya dari politisi PPP, Zulkarnaen SE saat rapat juga mengatakan, jika ingin berkembang saat ini PDAM memang tidak akan mudah, sebab untuk gaji pegawai saja, PDAM saat ini masih terlalu membebani perusahaan, bahkan Zulkarnaen mengatakan, jika diibaratkan perusahaan biasa, PDAM ini ibarat perusahaan yang rentan dengan kebangkrutan.

"Tenaga kerja di PDAM sudah 132 orang, ini beban yang cukup besar yang kita tanggung, pelanggan hanya 13 ribu, kalau ini diandalkan, sangat mustahil, untuk menanggung gaji saja kewalahan. Makanya kita berharap agar PDAM ini memperluas jaringan dan menambah pelanggan baru yang lebih serius," paparnya.

Dirut PDAM, Edwin yang dulunya sebagai Ketua Sekretariat Badan Pengawas dalam kesempatan itu menjelaskan, kondisi PDAM yang dipimpinnya hingga beberapa bulan sejak ia dilantik Walikota memang cukup memprihatinkan. Dimana, saat ini PDAM hanya memiliki 20 pompa tanpa ada pompa cadangan. Jika ada pompa yang rusak, maka perbaikannya akan memerlukan waktu hingga empat hari, kondisi ini mengakibatkan pelayanan air kepada masyarakat tidak maksimal.

"Sedangkan untuk mengurangi defisit kita sekarang sudah memutus semua pelanggan yang tidak lagi membayar, demikian juga untuk menghitung berapa kebocoran yang terjadi, kita juga telah memasang meteran, jika ada beban yang banyak dikeluarkan dan dinilai sebuah kebocoran karena tidak sesuai dengan tagihan, maka kita langsung lakukan pengecekan dan pemutusan jaringan," pungkasnya. (rik)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index