SELATPANJANG (RA) - Beranjak menjadi sebuah Kabupaten pemekaran dari Bengkalis tidak menjamin tersentuhnya pembangunan Jalan Suak Nipah. Kondisi ini terbukti jalan tersebut masih bersisakan pengerjaan masa Bengkalis dan mengalami kerusakan berat hingga masyarakat melaluinya penuh resiko.
Dari pantauan, jalan sepanjang setengah kilometer yang membentang di pertepian pesisiran selat Air Hitam itu memang sudah tidak layak lagi untuk di tempuh, namun karena pemukiman di pesisiran ini padat penduduk, jalan rusak penuh resiko itu akhirnya menjadi pilihan terakhir untuk di tempuh masyarakat sekitar.
Jalan peninggalan Kabupaten Bengkalis ini berulangkali mendapat perbaikan dari dana swadaya masyarakat yang mayoritas di huni marga Thionghoa, namun kendati demikian hasil perbaikan yang tidak mengacu kepada kajian membuat jalan yang diperbaiki dengan tidak berjangka lama dan kemudian kembali hancur.
Ahuan Warga setempat mengaku jalan Suak Nipah mengalami kerusakan sejak belasan tahun yang lalu, sejak di bangun melalui anggaran APBD Bengkalis jalan itu jarang tersentuh perhatian pihak pemkab bengkalis bahkan hingga pemekaran Meranti sudah tujuh tahun jalan Suak Nipah masih belum mendapat perhatian.
"Saya tahu betul pembuatan jalan ini saat Bengkalis dulu, hanya bertahan 3 Tahun saja jalanya sudah rusak dan selama ini hanya masyarakat disini yang memperbaikinya dengan patungan kalau dari Pemerintah Meranti belum ada," kata Ahuan.
Sejauh ini kata Ahuan masyarakat terus berharap adanya campur tangan pemerintah daerah Meranti dalam meperbaiki infrasruktur di kawasanya.
"Kita tentunya berharap demikian adanya perbaikan dan peningkatan perlebaran jalan, saat ini jalan Suak Nipah dengan lebar semeter setengah hanya bisa dilalui sepeda motor dan Gerobak untuk mobil tentu tidak bisa masuk jalan ini," sebutnya. (don)
