Sekolah Sehari Penuh Berisiko Siswa Jadi Robot

Sekolah Sehari Penuh Berisiko Siswa Jadi Robot
ilustrasi

NASIONAL (RA) - Pengamat Pendidikan dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Felysianus Sanga menilai wacana sekolah sehari penuh atau full day school bagi siswa sekolah dasar (SD) akan membuat siswa seperti robot.

"Kalau terlalu dipaksakan dengan selama satu hari penuh di sekolah, siswa-siswa kita akan kelelahan yang kemudian akan membuat mereka  hanya mengikuti arahan dari guru tetapi tidak kreatif," kata Felysianus, Kamis (11/08).

Ia juga menilai jika wacana tersebut diberlakukan maka anak-anak sekolah yang terlalu lama di sekolah akan kesulitan dalam hal pengembangan kreativitas.

"Mereka masih perlu bermain, apalagi untuk anak-anak di sekolah-sekolah pedalaman mereka harus mempunyai kreativitas dalam hal menenun atau melakukan kegiatan lain untuk membantu orang tua mereka," tuturnya.

Ketua Program Studi (Keprodi) Linguistik Program Pasca Sarjana Undana tersebut juga menjelaskan siswa SD berada pada umur berkisar dari enam sampai 12 tahun.

"Umur-umur seperti itu harus mendapat konsep khusus agar tetap bertahan dan tidak menjadi robot saat berada di sekolah selama satu hari penuh," katanya.

Ada tiga konsep yang harus diterapkan, yakni bahasa, otak atau pikiran dan jiwa. Ketiga konsep tersebut harus selalu dipahami oleh guru-guru SD jika memang wacana tersebut benar-benar diberlakukan.

Jika selama satu hari sekolah itu bahasa, pikiran serta jiwa anak tidak saling berirama maka akan mengganggu mental anak SD dan hanya mau mendengar tetapi tidak dapat menyerap ilmu yang diberikan.

Felysianus mengaku tidak keberatan dengan wacana tersebut namun harus ada kajian agar pelaksanaannya tidak mengganggu mental serta sistem belajar dari anak-anak SD. (rimanews)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index