Berdasarkan Hasil Survei, DPD PAN Pekanbaru Usulkan 8 Nama ke DPP

Berdasarkan Hasil Survei, DPD PAN Pekanbaru Usulkan 8 Nama ke DPP
Sirojudin Abbas PhD, Program Director Lembaga Survei Saifulmujani merincikan hasil survey temuan pihaknya kepada wartawan

PEKANBARU (RA) - Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional Kota Pekanbaru, telah melaksanakan survei terhadap kandidat bakal calon walikota Pekanbaru dan Wakil Walikota Pekanbaru.

Hasil Survei yang dipercayakan kepada Research & Consulting Saifulmujani telah dibeberkan DPD PAN kepada publik pada Senin (8/8/2016) malam di Rumah PAN Pekanbaru.

Dari beberapa nama yang mendaftar dan yang bersedia disurvei ikut dalam ketentuan yang disepakati, maka keluarlah ada 13 nama. Maka untuk lembaga independen menarik hasil sebaik-baiknya, ternyata ada nama yang tidak mendaftar tapi namanya muncul dalam survei lapangan. Hal ini jadi perhatian serius DPD PAN.

Sirojudin Abbas PhD, Program Director Lembaga Survei Saifulmujani dalam pemaparannya menjelaskan, bahwa survei ini dilakukan mulai tanggal 13-20 Juli 2016.

"Tujuannya untuk mencari keinginan masyarakat seperti apa terhadap tokoh-tokoh yang ingin maju dalam Pemilihan Kepala Daerah Kota Pekanbaru nanti. Siapa yang paling berpeluang. Kita diagnosis secara mendalam faktor seseorang mendapat dukungan dan tidak mendapatkan dukungan," ulas Sirojudin.

Metode yang digunakan dalam riset ini, lanjutnya, populasi seluruh pemilih diambil 410 orang sebagai sampel, dengan margin eror lebih kurang 5 persen. Wawancara dilakukan secara langsung kepada masyarakat yang menjadi survei, dan 410 orang ini dipilih secara random dan mewakili warga lainnya.

"Saat ini, masih ada penduduk yang tidak tahu pilkada Pekanbaru sebanyak 27 persen. Rakyat saat ini sangat menginginkan calon yang perhatian kepada rakyat dan bersih dari korupsi," terangnya membuka persentasi.

Untuk pemilih otonom, kata Sirojudin, di Kota Pekanbaru terdapat 90 persen. Artinya, 90 persen masyarakat Kota Pekanbaru menjadi pemilih otonom tidak dipengaruhi siapapun. Kemudian ada pula 20 persen masyarakat yang masih mengedepankan politik uang, dimana pemilih ini tersebar di daerah pemilihan Pekanbaru 2 dan 3.

"Politisi harus paham, politik uang tidak efektif. Kalau pun ada yang milih sangat kecil," tuturnya.

Dari pertanyaan yang diutarakan tim survei kepada masyarakat, siapa bakal calon Walikota Pekanbaru yang banyak dipilih masyarakat, berada di peringkat teratas Irvan Herman Abdullah, kemudian disusul Firdaus MT, Ayat Cahyadi, Septina, Nofrizal, Erizal Muluk, Dwi Agus Sumarno, Jufri Zubir, Firdaus Ces, Zulfan Hafiz, Said Usman Abdullah, Syahril, Ade Hartati Rahmad, Edi Satria, Suroto, Sondia Warman, Ramli Walid, Herman Nazar, Yusuf Daeng, Yusfar, Marlis Kasim, Dastrayani Bibra, Yose Saputra, Syamsinar, dan terakhir Darnil.

Namun ketika dikerucutkan ke empat nama, hanya Firdaus MT, Irvan Herman Abdullah, Ayat Cahyadi, dan Septina yang muncul sebagai balon Walikota Pekanbaru. Jika dilihat kekuatan dukungan, Firdaus MT memiliki dukungan lemah tertinggi, yakni 42 persen, kemudian yang terendah dukungan lemahnya Irvan Herman Abdullah hanya 30 persen.

Dari survei ini juga ditemukan hasil bahwa kesempatan incumbent untuk kembali memimpin Kota Pekanbaru sangat kecil, hanya 27 persen warga yang ingin incumbent duduk lagi di Pemerintah Kota Pekanbaru, 58 persen menolak incumbent, sementara 15 persen tidak tahu dan belum menetapkan pendirian.

Memang, Irvan Herman Abdullah dinilai mendapat tanggapan baik dari masyarakat pemilih, hal ini kata Sirojudin karena didompleng dari popularitas bapaknya yang menjadi Walikota Pekanbaru dua periode sebelum Firdaus MT.

Sementara hancurnya elektabilitas incumbent di mata masyarakat, kata survei, dikarenakan masyrakat tidak puas dengan kinerja pemerintah. Dari survei, kepuasan terhadap pemerintahan Firdaus-Ayat tercatat 26 persen memandang buruk dan 25 persen memandang baik.

"Kesejahteraan PNS paling bermasalah. Biaya pendidikan mahal. Kepuasan warga terhadap kinerja Firdaus MT hanya 44 persen. Ke Ayat Cahyadi 49 persen. Maka kesimpulannya, ada 4 nama yang pertarungan paling kuat, yaitu Septina, Firdaus, Irvan, dan Ayat," pungkasnya.

Ekspos hasil survei yang dipimpin Ketua DPD PAN Pekanbaru, Ir Nofrizal MM ini, juga membuka tanya jawab kepada kader PAN yang hadir. Sementara dari para Bakal Calon Walikota Pekanbaru dan Wakil Walikota Pekanbaru yang telah mendaftar ke PAN, dalam kesempatan itu banyak yang tidak hadir. Malam itu semua bakal calon sebenarnya diundang, namun yang hadir hanya Nofrizal, Mustafa Kamal, perwakilan Irvan Herman dan perwakilan Dwi Sumarno, sementara yang lain belum dapat kabar.

Setelah mendengar hasil survei, DPD PAN Pekanbaru langsung menggelar rapat pleno penetapan rekomendasi Balon Wako dan Wawako Pekanbaru yang akan diusulkan ke DPP PAN melalui DPW PAN Provinsi Riau. Nofrizal menjelaskan bahwa dalam pengusulan nama ini tidak ditetapkan nama-nama untuk Balon Wako dan Wawako, semua diusulkan dan penempatan nantinya akan disesuaikan.

Dari hasil rapat pleno itu, ditemukan 8 nama yang telah mendaftar ke DPD PAN untuk bertarung pada Pilkada Pekanbaru pada awal tahun 2017 nanti. Adapun 8 nama tersebut yang akan diusulkan ke DPP adalah:

1. Irvan Herman
2. Jufri Zubir
3. Ir Nofrizal
4. Firdaus Ces
5. Dastrayani Bibra
6. Edi Satria
7. Ade Hartati
8. Dwi Agus Sumarno


"Nama-nama ini direkomendasikan untuk posisi Walikota dan Wakil Walikota. Nama ini akan dikirim ke DPW PAN. Selanjutnya DPW PAN akan memprosesnya, bahkan bisa dikerucutkan lagi. Tergantung hasil keputusan DPW PAN. Selanjutnya nama ini dikirim ke DPP PAN dalam waktu dekat ini. Nama yang direkomendasikan ini berdasarkan hasil survei," pungkasnya.

Dalam survei, PAN menempati posisi kedua setelah Golkar untuk partai yang mendapat dukungan terbanyak di Kota Pekanbaru. PAN yang saat ini memiliki modal 5 kursi, membutuhkan koalisi dengan partai lain untuk melengkapi syarat ikut Pilkada yakni harus memiliki 9 kursi. (MAD)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index