SIAK (RA) - Lambannya serapan APBD Kabupaten Siak tahun anggaran 2016 bukan dikarenakan Daerah tidak mampu, akan tetapi disebabkan leletnya dana pusat turun ke daerah.
Dampak dari persoalan tersebutlah membuat Daerah kelabakan dibuatnya, sehingga berimbas kepada rendahnya serapan APBD. Hal ini disampaikan Kepala DPPKAD H Arif Fadillah MSi melalui Sekretaris Dinas terkait Drs H Rozali Jaya MSi kepada RiauAktual.com ketika ditemui usia apel di halaman kantor Bupati Siak, Senin (11/7).
"Sampai saat ini realisasi fisik secara keseluruhannya sudah diatas atas angka 28 persen, sedangkan untuk realisasi keuangan rasa-rasanya sudah bertengger diangka 23 persen. Untuk memastikan besarnya angka terhadap serapan APBD Kabupaten Siak secara keseluruhan tahun anggaran 2016 ini, kita masih menunggu laporan dari masing-masing SKPD," terangnya.
Da mengatakan, perkiraan persentase yang disebutkan tadi terhadap realisasi keuangan Kabupaten Siak, berdasarkan banyaknya pencairan anggaran yang telah dilakukan oleh setiap SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah menjelang cuti lebaran kemarin.
"Tapi untuk angka pastinya kita tetap berpedoman kepada hasil RFK nanti. Makanya kita di daerah ini akan mampu melakukan percepatan penggunaan anggaran, jika dana dari pusat turun. Persoalannya, dana dari pusat itu turunnya cukup terbatas, mau dibuat macam mana lagi," katanya.
Jika seandainya ada anggaran turun dari pusat kalau jumlahnya terbatas, daerah juga dituntut untuk membaginya. Mana anggaran yang lebih penting untuk dicairkan dulu, mana yang ditunda pencairannya. (JAS)
