Fakta-fakta ini bakal hilangkan ketakutanmu untuk jajal skydive

Fakta-fakta ini bakal hilangkan ketakutanmu untuk jajal skydive
Ilustrasi skydiving.
RAGAM (RA) - Bayangkan jika kamu berada di sebuah area yang mumpuni untuk skydive, segala sesuatu sudah siap dan kamu hanya tinggal menjalaninya, tapi semuanya gagal hanya karena kamu takut? Wah tentu rugi banget dong. Di kota kita tinggal tidak selalu ada area skydive, jadi jika kamu punya kesempatan untuk mencoba, jangan sampai hal tersebut mengalangimu ya!
 
Mungkin banyak hal yang terbersit di otak ketika pertama kali akan mencoba skydive, misalnya "nanti aku akan mual gak ya?" atau "aku mampu ga sih berada di ketinggian segitu?" Banyak sekali keraguan merundung kita sesaat sebelum kita bisa terjun. Namun yang jadi sebuah fakta adalah, tubuhmu sudah siap kok. Hanya tinggal membenahi pikiran buruk yang merundungmu sebelum terjun.
 
Hal itulah yang dikatakan oleh Russel Goldman, pemilik World Skydiving Center yang ada di Kenosha, Wisconsin, Amerika Serikat. Goldman sendiri lah yang menjamin bahwa semua orang yang ketakutan sebelum terjun akan dia buat lebih 'santai' dalam 15 menit, dan siap untuk tandem pertama mereka. Jika itu tak cukup, dilansir dari Groupon.com, Goldman akan membagi tipsnya dan fakta-fakta tentang skydive kepada kita semua.
 
1. Kamu tak perlu jadi atlet untuk lompat dari pesawat
 
Ketika mengajarkan cara untuk skydive kepada para pemula, sang instruktur mengajarkan hal sederhana kepada mereka: tak ada syarat fisik yang mencolok untuk terjun dari pesawat. Bahkan menurutnya, kamu bahkan tak perlu punya badan yang ideal. Namun memang ada beberapa syarat, dan itu hanya mengenai apa yang harus kita lakukan ketika kita di atas langit.
 
"Kamu hanya membutuhkan kemampuan untuk menggerakkan kakimu ke atas dan ke bawah," ungkapnya.
 
Untuk beberapa tempat skydive, mereka memang menerapkan batasan berat badan untuk keamanan, misalnya 100 kilogram. Namun jika berat badanmu di bawah 100 kilogram, mengapa khawatir?
 
2. Ketinggian itu tak seburuk yang kamu kira
 
Skydiving sangat berbeda dengan kita naik tangga, atau berada di ketinggian gedung. Bahkan jika kita berada di ketinggian ribuan kaki di atas permukaan tanah, ketinggian adalah keuntungan bagi kita. Goldman menjelaskan bahwa di ketinggian seperti itu, dunia ini terasa berbeda.
 
Goldman juga menyatakan bahwa para pemula hanyalah mengkhawatirkan ketika mereka terjun dari atas pesawat. Padahal tak ada yang perlu dikhawatirkan karena ketika skydive tandem, kamu tak perlu melakukan apa-apa karena semua hal sudah dilakukan oleh sang tandem yang telah profesional.
 
3. Roller Coaster jauh lebih buruk ketimbang skydive
 
Jika kamu tiba-tiba mual ketika akan melakukan skydive, berpikirlah bahwa roller coaster sebenarnya jauh lebih buruk. Ada satu keuntungan skydive yang tak dimiliki oleh roller coaster, yakni sensasi jatuh yang tak dirasakan berulang-ulang. Itulah mengapa mual-mual akan selalu terasa berapa kalipun kamu menaiki roller coaster. Sebaliknya, tak pernah ada keluhan tentang mual-mual sehabis terjun untuk skydive.
 
4. Kamu tak akan sulit bernapas
 
Menurut Goldman, salah satu alasan takutnya para skydive pemula adalah kesulitan bernapas. Namun hal itu tak akan terjadi, karena ketika terjun bebas, satu-satunya alasan kamu tidak bernapas adalah napasmu kamu tahan sendiri. Tak akan ada beda antara bernapas di dalam pesawat maupun di luar pesawat. Terjun bebas akan mencapai kecepatan maksimum 200 kilometer per jam, dan kecepatan setinggi itu belum akan membuat pernapasan kita tak lancar.
 
5. Proses mendarat selalu berjalan mulus
 
Semua skydiver pemula akan selalu terjun bersama instruktur yang tahu bagaimana melakukan pendaratan yang semulus mungkin. Jadi, jika kamu melakukan terjun yang pertama kali bersama instruktur, tak akan mungkin kegiatan skydive pertamamu akan berakhir jatuh di semak-semak.(merdeka.com)
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index