Waduh !! Daging Beku yang Dijual Pemerintah di Pekanbaru Bikin Warga Resah

Waduh !! Daging Beku yang Dijual Pemerintah di Pekanbaru Bikin Warga Resah
ilustrasi penjual daging

PEKANBARU (RA) - Pemerintah Kota Pekanbaru mendapatkan jatah 7 ton daging impor beku yang diperjualbelikan kepada masyarakat. Namun belakangan, diketahui daging itu tidak jelas.

"Iya, dapat kabar kemarin katanya daging itu tidak jelas, bagus apa tidaknya. Memang murah tapi itu tadi, ada yang kasih kabar, daging impor luar negeri itu tidak jelas, baik atau tidaknya bagi kesehatan," kata Rini, seorang warga Kota Pekanbaru saat menyampaikan kekhawatirannya kepada wartawan, Senin (13/6).

Dikatakan Rini, memang ia ikut membeli daging beku yang dijual pemerintah di Kantor Bulog Jalan Cut Nyak Dien seharga Rp80 ribu perkilo. Memang murah dibanding harga daging segar di pasaran yang kini mencapai Rp130 ribu perkilonya.

"Tapi setelah daging itu cair memang beda bentuknya. Saya jadi khawatir mengkonsumsinya, sekarang masih saya simpan di kulkas. Pastikan dulu apa daging itu bagus atau berbahaya," ulasnya.

Menanggapi kekhawatiran warga ini, Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Pekanbaru, Zaidir Albaiza SH saat dikonfirmasi mengatakan, memang keberadaan daging impor murah di Kota Pekanbaru telah membuat masyarakat heboh.

"Namun yang terpenting sekarang, pastikan dahulu kondisi daging itu layak apa tidaknya dikonsumsi," ucap Zaidir.

Karena harganya yang murah, tentu daging ini patut juga dipertanyakan. Apalagi daging ini diimpor dari luar negeri. Jika dengan logika saja, ongkos untuk pengiriman daging tersebut sudah mahal, tentu akan menambah harga jual.

"Wajar masyarakat khawatir, jangan-jangan itu daging tidak laku di luar negeri dan dijual ke Indonesia sebagai pelarian karena tidak laku di daerah luar. Maka perlu dipastikan apakah daging ini pantas dimakan masyarakat kita yang mayoritas muslim," tutur Zaidir.

Maka kepada pemerintah, Zaidir meminta membuat sebuah penelitian kepada daging beku impor tersebut, apakah layak dikonsumsi, tidak mengandung penyakit serta ditelusuri juga, apakah tata cara penyembelihan di luar negeri menggunakan cara Islam atau tidak.

"Karena harus diingat betul, kita ini mayoritas muslim. Cara penyembelihan hewan ini juga sangat penting diketahui. Kita minta pemerintah bertindak cepat, jangan-jangan daging ini berpenyakit kan kasihan masyarakat sudah terlanjur kosumsi," paparnya.

Kepada masyarakat, Zaidir mengimbau agar lebih teliti. Jangan membeli karena harga murah, apalagi ini makanan yang menyangkut kesehatan. "Hati-hati, kita masih punya daging segar, biarlah setengah kilo yang penting jelas kondisi dagingnya, dari pada ini murah namun tidak jelas, utamakan kesehatan," pungkasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, memang, daging beku yang dijual di Kantor Bulog seharga Rp80 ribu, Jumat (10/6/2016) lalu deserbu warga. Bahkan Bulog yang pada awalnya memprediksi masyarakat Pekanbaru lebih berminat mengonsumsi daging segar dibandingkan daging beku, ternyata faktanya salah. Hari itu, 300 kilogram daging beku yang dijual habis.

Bulog sebagai pelaksana program operasi pasar daging beku di Pekanbaru mendapatkan jatah 7 ton daging dari pemerintah pusat. Pada tahap awal, Bulog Riau Kepri telah menerima pasokan sebanyak 2 ton daging beku.

Daging beku akan ditambah 1 ton lagi, sehingga stok daging beku yang siap edar di Bulog Riau Kepri mencapai 3 ton.

Daging beku ini hanya dijual di dua tempat, yakni di depan Kantor Bulog Riau Kepri dan halaman Kantor Camat Bukit Raya Pekanbaru.

Setelah begitu antusiasnya masyarakat kepada daging beku, belakangan muncul kabar bahwa daging itu tidak jelas kondisinya, baik segi penyembelihan maupun kondsi hewan yang disembelih. (MAD)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index