RIAU (RA) - Sepasang kekasih yang tergabung dalam aktivis pendemo yang tergabung dalam Serikat Tani Riau, Senin (24/9) pagi melakukan aksi yang tak lazim, yakni menikah di bundaran Tugu Zapin atau tepatnya di Jalan Jendral Sudirman depan Perkantoran Gubernur Riau. Sepasang kekasih ini diketahui bernama Bambang Aswandi yang juga Pimpinan Wilayah Partai Rakyat Riau (PRR) dan kekasihnya, Desri Kurniat yang juga Sekretaris Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD). Hari pernikahan Bambang dan Desri tersebut memang dijadwalkan bertepatan dengan Hari Tani yang jatuh pada tanggal 24 September.
Akibat aksi yang dilakukan tersebut, layaknya seperti pernikahan sepasang kekasih lainnya yang ramai didatangi sanak keluarga kedua mempelai, membuat kondisi di sekitar bundaran Tugu Zapin mendadak macet parah sehingga pengguna jalan juga merasa kecewa. Apalagi aksi tersebut dilakukan saat pengguna jalan tengah sibuk ingin berangkat kerja dan aktivitas lainnya di hari pertama kerja.
Salah seorang pengendara yang melintas, Nunung mengaku kesal dengan ulah pernikahan di jalan tersebut. Dirinya terjebak macet hingga berjam-jam di lokasi Tugu Zapin. Lebih dikesalkan lagi, dalam kondisi tersebut tak ada tindakan apapun dari aparat kepolisian yakni polisi lalu lintas untuk mengatur arus jalan. Padahal, aksi tersebut berlangsung di depan markas besar Polda Riau. Tak elak, Nunung yang ingin buru-buru menuju kantornya di sebuah perusahaan finance, mengomeli aksi tersebut dari dalam mobilnya.
"Ini aksi konyol namanya, nikah sih nikah saja, tapi jangan mengganggu orang lain. Apa salahnya nikah dalam Kantor Gubernur itu saja langsung kalau memang ingin melakukan aksi ini untuk mencari perhatian Gubernur. Ini kan mengganggu orang lain, hari Senin pula," sesalnya ketika ditemui di Jalan Jendral Sudirman.
Hal senada juga disampaikan Ari pengendara sepeda motor yang pagi menjelang siang itu juga melintas di kawasan Tugu Zapin. Dirinya mengaku sangat kesal ulah pernikahan yang tidak masuk akal sehat tersebut. Seharusnya, pernikahan yang sakral tersebut tidak dijadikan ajang main-main, apalagi dilakukan di tengah jalan.
"Memanglah tingkah anak sekarang, pernikahan yang kita anggap sangat penting dan harus dijalani dengan hikmad, bisa-bisanya mereka lakukan di jalan raya seperti ini. Sungguh aksi yang tak bisa diterima akal orang sehat. Kalau mau menyampaikan informasi kepada pimpinan daerah, jangan bawa-bawa acara nikah yang sakral ini. Memangnya mereka mau nikah berapa kali, sehingga menyianyiakan pernikahannya ini," papar pria bertubuh tegap tersebut.
Dari pantauan di lapangan, pernikahan di Tugu Zapin itu berlangsung cukup khidmat. Seperti sedianya, pernikahan dilakukan di hadapan penghulu dan disaksikan oleh keluarga kedua pasang pengantin dan undangan yang hadir saat itu berjumlah lebih kurang 50 orang. Para undangan yang menyaksikan pernikahan berdiri di pinggir bundaran tugu dengan menggunakan pakaian rapi seperti acara pernikahan lainnya, menggunakan kebaya dan batik.
Usai akad nikah, Bambang dan Desri bersama para pendukung serta sanak saudaranya melakukan unjuk rasa di depan kantor Gubernur Riau. "Pernikahan ini merupakan hadiah buat kaum tani yang tertindas, ini simbol dari upaya membangun rumah tangga kami yang dari kalangan petani," seru Bambang dalam aksinya di depan Kantor Gubernur usai akad nikah berlangsung. Akan tetapi, aksi tersebut tak berlangsung lama, rombongan mempelai segera meninggalkan halaman Kantor Gubernur Riau. (rik)