RIAU (RA)- Selama pelaksanaan Pekan Olah Raga Nasional (PON) ke XVIII, jajaran Polda Riau menyiapkan satu pleton penembak jitu (sniper) untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya aksi teror. Hal ini diungkapkan Kapolda Riau, Suedi Husen.

''Jadi memang kita siapkan satu pleton penembak jitu bisa menjadi anti teror. Untuk pasukan snipernya sendiri rasanya cukup tidak menutup kemungkinan yang lain bisa jadi juga,'' serunya.

Menurut Kapolda, jika satu pleton para penembak jitu dinilai kurang, maka personil lainnya bisa dialihkan untuk membantu fungsi-fungsi perlawanan aksi teror tersebut. Mereka ini melakukan pengamanan dengan sistim tertutup dan terbuka.

Sementara itu, untuk pengamanan Wakil Presiden beserta jajarannya yang akan hadir dalam penutupan PON, Kapolda menyebutkan bahwa untuk di ring satu akan diambil alih oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Tidak hanya itu, pengamanan anti teror ini tidak hanya digunakan untuk penyelenggaraan PON, namun, terus dilaksanakan di Bumi lancang Kuning ini.

''kita punya cara secara tertutup bagaimana mengamankan wilayah kita dari ancaman-ancaman teror, jadi tidak hanya PON ini saja, nantinya akan berlanjut,'' terangnya.

Ditambahkan Kapolda, pihaknya tidak hanya melibatkan para penembak jitu saja dalam antisipasi teror. Akan tetapi, keterlibatan intelijen sangat diperlukan dalam memantau kemungkinan adanya rencana aksi teror.

''Pastinya kita akan melakukan kerja sama dengan pihak inteligen. Tidak hanya intelijen polisi, namun juga terkoordinasi dengan intelijen TNI dan intelijen-intelijen lainnya. Yang jelas, kita akan selalu waspada, kita harus berbuat dan kita harus bisa mencegah. Jangan sampai aksi teror itu, juga ada di wilayah kita di Provinsi Riau,'' sebutnya.(RA2)