PEKANBARU (RA) - Sebanyak 273 titik panas (hotspot) terdeteksi di wilayah Sumatera pagi ini, Minggu (3/8/2025). Dari jumlah tersebut, 222 titik panas berada di Riau, menjadikannya wilayah dengan jumlah hotspot tertinggi.
"Riau menjadi provinsi dengan kontribusi terbesar terhadap sebaran hotspot di Sumatera hari ini, yakni mencapai 81 persen dari total keseluruhan," ujar Bella R Adelia, Forecaster On Duty BMKG Stasiun Pekanbaru.
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui citra satelit, dari 222 titik panas di Riau, sebanyak 34 titik panas memiliki tingkat kepercayaan tinggi dan telah dipastikan sebagai titik api yang berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Sementara itu, 37 titik panas berada pada tingkat kepercayaan sedang, dan 151 titik lainnya berkategori rendah.
Titik panas yang terdeteksi di Riau tersebar di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) sebanyak 184 titik, Bengkalis 22 titik, Siak 9 titik, Kota Dumai 2 titik, Pelalawan 2 titik, Rokan Hulu 2 titik dan Indragiri Hilir 1 titik.
Sementara provinsi lain di Sumatera juga mencatat keberadaan hotspot, namun jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan Riau. Provinsi Sumatera Selatan dan Sumatera Utara masing-masing mencatat 10 titik panas, disusul Bangka Belitung dengan 13 titik, Sumatera Barat 6 titik, Jambi 8 titik, Aceh 3 titik, dan Lampung 1 titik.
BMKG mengimbau masyarakat, khususnya yang berada di wilayah rawan kebakaran, untuk tidak melakukan pembakaran lahan secara sembarangan. Kondisi cuaca yang kering dan angin yang cukup kencang dapat mempercepat penyebaran api.
"Langkah pencegahan harus dilakukan secara kolektif oleh masyarakat, pemerintah daerah, dan aparat penegak hukum. Pengendalian titik api harus segera dilakukan sebelum meluas menjadi kebakaran besar," tutupnya.
